Kudeta Myanmar Hilangkan Ratusan Nyawa, Jokowi Diminta Bersuara di ASEAN
 Wisnu Cipto - Jumat, 16 April 2021
Wisnu Cipto - Jumat, 16 April 2021 
                Pemakaman peserta aksi tolak kudeta yang terbunuh. (Foto: Myanmarnow)
Merahputih.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diminta segera bertindak pascaratusan orang tewas dalam kudeta militer di Myanmar, mengingat posisi penting penting Indonesia di kalangan negara ASEAN.
"Jika perlu Presiden (Jokowi) bisa melakukan hotline kepada para pemimpin di ASEAN karena gentingnya situasi di Myanmar," kata Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, dalam rilis yang diterima Jumat (16/4).
Baca Juga:
Menurut Sukamta, kondisi yang terjadi di Myanmar saat ini adalah tragedi bagi ASEAN. Bahkan, tercatat korban tewas jumlahnya sudah mencapai 700 orang. Untuk itu, lanjut dia, para pemimpin ASEAN termasuk Indonesia harus segera melakukan tindakan nyata untuk mencegah korban jiwa berjatuhan.
 
Sukamta menambahkan Presiden Jokowi bisa memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bisa secara intensif melakukan komunikasi dengan para menlu di ASEAN untuk segera menggalang negara ASEAN lainnya menjamin keselamatan nyawa rakyat Myanmar.
Baca Juga:
Jokowi Serukan KTT ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar
Wakil Ketua Fraksi PKS berharap, para pemimpin ASEAN jangan sampai ragu melangkah karena adanya prinsip non-intervensi ASEAN. Alasannya, kata dia, situasi yang terjadi di Myanmar saat ini dengan banyaknya korban sipil menuntut sikap tegas ASEAN untuk campur tangan.
"Yang terjadi di Myanmar saat ini sudah mengarah kepada pembunuhan massal oleh rejim secara sistematis. Ini bentuk kejahatan HAM yang sangat berat," imbuh Sukamta.
 
Lebih jauh, Sukamta menekankan dibutuhkan campur tangan komunitas internasional merujuk prinsip internasional Tanggung Jawab untuk Melindungi atau Responsibility to Protect (R2P) yang diusung oleh PBB.
"Dimungkinkan adanya intervensi langsung dari suatu negara jika negara lain dianggap gagal melindungi warganya dari kekerasan. Para pemimpin ASEAN tentu sangat paham dengan prinsip ini dan bisa menggunakannya dalam menyikapi krisis di Myanmar,” papar dia.
"Ini juga akan menjadi desakan lebih kuat kepada PBB dan komunitas internasional lainnya melakukan tindakan konkrit atasi krisis Myanmar,” tutup Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS itu. (Knu)
Baca Juga:
Kemenlu Pastikan WNI di Myanmar Masih Aman
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Dimediasi China, Junta Militer Myanmar dan Pasukan TNLA Sepakat Gencatan Senjata
 
                      Presiden Prabowo Pulang Lebih Awal ke Tanah Air dari KTT ASEAN, Disebut Ada Hal Mendesak
 
                      Timor Leste Resmi Gabung ASEAN, DPR: Kerja Sama Regional Makin Kuat, Indonesia di Garis Depan
 
                      China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
 
                      Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
 
                      Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
 
                      Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
 
                      Menko Airlangga dan Menlu Sugiono Dampingi Presiden di KTT ASEAN
 
                      KTT ASEAN di Malaysia Agendakan Deklarasi Timor Leste Sebagai Negara Anggota, Berbagai Kepala Negara Hadir
 
                      75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
 
                      




