Kritik Penguasa, Anak Wiji Thukul Riuhkan GBK dengan Puisi “Momok Hiyong”

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 09 Desember 2023
Kritik Penguasa, Anak Wiji Thukul Riuhkan GBK dengan Puisi “Momok Hiyong”

Fajar Merah (kaus putih), anak dari penyair dan aktivis hak asasi manusia (HAM), Wiji Thukul. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Fajar Merah, anak dari penyair dan aktivis hak asasi manusia (HAM), Wiji Thukul membuat Panggung Rakyat bertajuk 'Bongkar' bergetar dan bergemuruh riuh.

Pasalnya, Fajar Merah dengan penuh semangat membacakan puisi ciptaan sang ayah berjudul 'Momok Hiyong'.

Baca Juga

Bunuh 4 Anak Kandungnya, Panca Darmansyah Terancam Hukuman Mati

Diketahui, puisi 'Momok Hiyong' karya Wiji Thukul berisi kritikan keras terhadap penguasa.

Awalnya, aktivis HAM Usman Hamid menyampaikan pengntar dalam pembukaan acara Panggung Rakyat yang diikuti puluhan seniman, budayawan, dan aktivis di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12).

Setelah itu, Usman mengundang Fajar Merah naik ke atas panggung utama untuk membacakan puisi.

"Kita panggil, putra dari aktivis HAM Wiji Thukul, Fajar Merah. Dia akan membacakan puisi," ucap Usman.

Fajar yang tampak mengenakan kaus putih bergambar wajah Wiji Thukul, langsung naik ke atas panggung.

Baca Juga

Goenawan Muhammad hingga Mantan Pimpinan KPK akan Orasi di Konser Musik Bongkar

Dia kemudian langsung membacakan puisi berjudul 'Momok Hiyong'.

Momok hiyong si biang kerok,

Paling jago bikin ricuh,

Kalau situai keruh,

Jingkrakjingkrak ia.

Bikin kacau dia ahlinya,

Akalnya bulus siasatnya ular,

Kejamnya sebanding nero,

Sefasis hitler sefeodal raja kethoprak.

Luar biasa cerdasnya,

Di luar batas culasnya,

Demokrasi dijadikan bola mainan,

Hak asasi ditafsir semau gue.

Emas doyan hutan doyan,

Kursi doyan nyawa doyan,

Luar biasa,

Tanah air digadaikan.

Masa depan rakyat digelapkan,

Dijadikan jaminan hutan.


Momok hiyong momok hiyong,

Apakah ia abadi,

Dan tak bisa mati?


Momok hiyong momok hiyong,

Berapa ember lagi,

Darah yang ingin kau minum?

30 September 1996

Terlihat, Fajar Merah begitu bersemangat membacakan puisi tersebut dari atas panggung.

Ribuan penonton yang hadir di lokasi pun tampak begitu terpukau dengan puisi yang dibacakan Fajar tersebut. Mereka tak lupa merekam momen Fajar membacakan puisi dengan ponsel.

Selepas puisi ditutup oleh Fajar, ribuan penonton pun riuh bertepuk tangan meriah.

Usman pun berteriak untuk para korban pelanggaran HAM yang hilang, seperti Wiji Thukul dan para tokoh lainnya.

"Hidup korban, hidup rakyat," teriak Usman diikuti ribuan penonton.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan mendengarkan sejumlah lagu-lagu perjuangan seperti 'Kaisar Sambo' hingga perlawan terhadap kekuasaan yang korup. (Pon)

Baca Juga

Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali untuk Memberantas Korupsi

#HAM
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Indonesia
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
DMR juga diduga telah menyebarkan berita bohong
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
Indonesia
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, dijemput paksa polisi pada Senin (1/9) malam. Ia tercatat sebagai mahasiswa magister Ilmu Politik di UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) dan magister hukum di Universitas Tarumanagara.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Indonesia
Direktur Lokataru Foundation Ditangkap, Cederai Prinsip Demokrasi dan HAM?
Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, ditangkap polisi pada Senin (1/9) malam. Hal ini dianggap sebagai tindakan represif yang mencederai prinsip demokrasi dan HAM.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
 Direktur Lokataru Foundation Ditangkap, Cederai Prinsip Demokrasi dan HAM?
Indonesia
Transfer Data Pribadi ke AS Diklaim Menteri Natalius Pigai Tidak Bertentangan Dengan Prinsip HAM
pemerintah pasti menjamin pertukaran data dimaksud dilakukan dengan hati-hati, bertanggung jawab, dan memastikan aspek keamanannya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Transfer Data Pribadi ke AS Diklaim Menteri Natalius Pigai Tidak Bertentangan Dengan Prinsip HAM
Indonesia
Prabowo Tugaskan Gibran Tangani Papua, termasuk Masalah HAM dan Keamanan
Presiden RI, Prabowo Subianto, menugaskan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, untuk menangani Papua. Hal itu juga termasuk masalah HAM dan keamanan.
Soffi Amira - Selasa, 08 Juli 2025
Prabowo Tugaskan Gibran Tangani Papua, termasuk Masalah HAM dan Keamanan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pengadilan Internasional Perintahkan Jokowi Ditangkap karena Melanggar HAM
Akun 'repallinoharefali' mengunggah informasi yang isinya tentang perintah penangkapan Jokowi oleh Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) karena didakwa melanggar HAM.
Frengky Aruan - Selasa, 01 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pengadilan Internasional Perintahkan Jokowi Ditangkap karena Melanggar HAM
Indonesia
DPR dan Kemen-HAM Satu Komando, Usut Pelanggaran HAM Berat Eksploitasi Pemain Sirkus OCI
Rekomendasi menjadi pintu masuk untuk investigasi mendalam dan menyeluruh terkait pelanggaran HAM eksploitasi pemain sirkus OCI.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
DPR dan Kemen-HAM Satu Komando, Usut Pelanggaran HAM Berat Eksploitasi Pemain Sirkus OCI
Indonesia
Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan ‘Siswa Nakal’ ke Barak Cederai Semangat Demokrasi dan Bertentangan dengan Nilai HAM
Hal ini disampaikan Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra.
Frengky Aruan - Jumat, 02 Mei 2025
Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan ‘Siswa Nakal’ ke Barak Cederai Semangat Demokrasi dan Bertentangan dengan Nilai HAM
Indonesia
Amnesty International: HAM Bukan Jadi Landasan Utama Pelaksanaan PSN
Usman menjabarkan proyek-proyek PSN, dalam banyak kasus, tidak melalui proses persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan dari masyarakat adat setempat
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 April 2025
Amnesty International: HAM Bukan Jadi Landasan Utama Pelaksanaan PSN
Bagikan