KRI Diponegoro-365 Gelar Latihan Tempur di Laut Mediterania
KRI Diponegoro-365 TNI Angkatan Laut memimpin latihan Miscellenous Exercise (Miscex) 831 Advance Manuevering Exercise MTF 448 UNIFIL di Laut Mediterania. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL yang berangkat akhir 2023 dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta ke Lebanon membawa KRI Diponegoro-365 dan satu unit Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1305.
Kali ini, KRI Diponegoro-365 TNI Angkatan Laut memimpin latihan manuver dan pertahanan udara (miscellaneous exercise/miscex) pasukan perdamaian PBB di Lebanon (MTF 448 UNIFIL) di daerah operasi Laut Mediterania, Lebanon.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap Belum Ada Rencana Tarik Pasukan Perdamaian RI di Lebanon
Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) latihan itu diikuti kapal-kapal perang dari beberapa negara yang tergabung dalam satuan tugas maritim (MTF) UNIFIL di Lebanon, di antaranya kapal berjenis korvet BNS Sangram-F113 dari Angkatan Laut Bangladesh dan fregat HS Limnos F-451 dari Angkatan Laut.
Latihan itu yang berlangsung minggu lalu (24/2) bertujuan untuk memperkuat kewaspadaan MTF 448 UNIFIL untuk mengantisipasi ancaman udara di Laut Mediterania mengingat dalam beberapa minggu terakhir aktivitas militer di perairan itu meningkat.
Dalam latihan itu, kapal-kapal yang tergabung dalam MTF 448 UNIFIL membentuk beberapa formasi pertahanan udara dengan melibatkan persenjataan dan kemampuan sensor masing-masing kapal.
Komandan KRI Diponegoro-365 yang juga Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O/UNIFIL Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu menyampaikan terpilihnya kapal perang Indonesia untuk memimpin latihan merupakan wujud kepercayaan komandan MTF UNIFIL, mengingat KRI Diponegoro memiliki kemampuan senjata, sensor, dan pengawak yang mumpuni dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks.
KRI Diponegoro yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL juga telah lolos uji kelengkapan alat (COE) dan keamanan (safety inspection) dari PBB.
Pemeriksaan COE kepada KRI Diponegoro yang berlangsung pada 14 Februari 2024, bertujuan untuk memastikan seluruh peralatan, pesawat, dan perlengkapan yang ada di atas kapal berfungsi baik dan memenuhi persyaratan untuk menjalankan misi perdamaian di bawah naungan UNIFIL.
"Pemeriksaan itu mencakup pengecekan kondisi teknis, kelengkapan administrasi dan kualifikasi kompetensi tiap pengawak," Wirastyo Haprabu.
Baca Juga:
Politisi Senayan Minta Jokowi Desak PBB Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
Mahasiswa Magister Pertahanan Unhan RI Rasakan Sensasi Langka Terbang Bareng Pesawat Patroli Maritim CN-235
Penculikan Berkedok Jual Beli Mobil di Pondok Aren, POM TNI-AL Proses Hukum Pecatan Tentara yang diduga Terlibat
Kasasi MA Gugurkan Vonis Seumur Hidup 2 Eks TNI AL Pembunuh Bos Rental
DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI
Komisi I DPR Siap Kawal OMSP TNI di UU Baru, Tolak Dwifungsi dan Fokus Tugas Siber
TNI Diperbantukan Kawal MBG, DPR Ungkap Pentingnya Kolaborasi Alat Negara dalam Mendeteksi Masalah dan Antisipasi Keracunan
Selain Perkuat Maritim Indonesia, Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Juga Punya Dukung OMSP untuk Bawa Logistik
Prabowo Dorong Meritokrasi di TNI: Kualitas Kalahkan Senioritas, Perwira Junior Berprestasi Berpeluang Pimpin Jabatan Strategis
Jangan Sampai Terjebak Macet! Dishub DKI Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas Saat HUT TNI