Selain Perkuat Maritim Indonesia, Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Juga Punya Dukung OMSP untuk Bawa Logistik
Ilustrasi - Angkatan Laut Italia di atas Flight Deck Kapal Induk Italia ITS Cavour C-550 saat port visit di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (17/9/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Merahputih.com - Co-Founder Jakarta Defence Society (JDS), Ade P. Marboen, menyambut baik rencana pembelian kapal induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi oleh TNI Angkatan Laut. Langkah ini penting untuk memperkuat kekuatan maritim Indonesia, terutama mengingat statusnya sebagai negara kepulauan terbesar di Asia Pasifik.
kapal induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi juga akan memudahkan TNI AL dalam mengoperasikan armada yang mampu membawa kekuatan udara serta berbagai Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) tempur. Kapal ini juga memiliki peran vital dalam mendukung misi kemanusiaan atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan membawa logistik.
"Jenis kapal ini perlu diperkuat dengan kapal lain seperti LHD sebelum langkah berikutnya memiliki kapal induk, walaupun saat ini TNI AL sudah memiliki dua fregat terbesarnya (kelas KRI Brawijaya) dan armada kapal selam dari berbagai kelas," jelas Ade, Senin (6/10).
Baca juga:
HUT ke-80 TNI: Kapal Selam Tanpa Awak Hadir di Monas, Alutsista Baru Buatan PT PAL
Ia mencontohkan praktik banyak negara di mana kapal induk tidak pernah beroperasi sendiri, melainkan selalu dalam satu gugus tugas (task force), biasanya diiringi oleh dua kapal permukaan, satu kapal selam, dan satu kapal suplai. Hal ini dilakukan demi mengamankan aset strategis negara.
"Tidak terbiasa membentuk gugus tugas (task force) ketika ada aset strategis yang bergerak jarak jauh," ucap dia.
Ia memberikan contoh KRI dr Radjiman Wedyodiningrat yang menjalankan misi kemanusiaan ke Mesir sendirian tanpa pengawalan, menjadikannya 'sasaran empuk' pihak tertentu.
Selain masalah pengawalan, Marboen juga meminta TNI AL mempertimbangkan jangka pemakaian kapal induk yang seharusnya pensiun pada 1 Oktober 2024 setelah digunakan Angkatan Laut Italia. Meskipun galangan kapal Fincantieri berjanji akan memperbaikinya agar dapat beroperasi 15 hingga 20 tahun ke depan, Marboen mengingatkan agar kualitas kapal tetap diperhitungkan.
"Dengan masa pakai 15-20 tahun, berarti 3-4 periode kepresidenan sehingga siapapun yang menjadi presiden harus memegang komitmen keras menyediakan anggaran operasional, pemeliharaan dan perawatan yang cukup," ucap dia.
Baca juga:
Secara keseluruhan, Marboen menyimpulkan bahwa pengadaan kapal induk bekas ini dapat meningkatkan kapabilitas TNI AL dalam proyeksi kekuatan dan menjadi sarana untuk meningkatkan interoperabilitas trimatra terpadu.
"Akhir kata, pengadaan (bekas) kapal induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi dapat meningkatkan kapabilitas TNI AL dalam hal proyeksi kekuatan dan sekaligus menjadi sarana untuk meningkatkan interoperabilitas trimatra terpadu."
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Wamenkes Benny: Penanganan TBC Tak Hanya Soal Medis, TNI-Polri Siap Dilibatkan
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Prabowo Berikan Hadiah Buat Lifter Putra Indonesia Rizki, Jadi Prajurit TNI Pangkat Letnan Dua
Panglima TNI Mutasi 57 Perwira Tinggi, Perkuat Struktur Komando di Tiga Matra
Demi Rakyat, Menhan Sjafrie Minta TNI dan Polri Tetap Kompak
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
Mahasiswa Magister Pertahanan Unhan RI Rasakan Sensasi Langka Terbang Bareng Pesawat Patroli Maritim CN-235