Korea Selatan Lacak Pasien COVID-19 dengan Fitur Facial Recognition

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 14 Desember 2021
 Korea Selatan Lacak Pasien COVID-19 dengan Fitur Facial Recognition

Korea tengah kembangkan teknologi Facial Recognition untuk melacak pasien COVID-19 (Foto: rappler)

Ukuran:
14
Audio:

DI MASA pandemi COVID-19 ini, pemerintah Korea Selatan tak lantas bersantai dan berdiam diri, sebaliknya, mereka terus melakukan upaya dan inovasi dalam memutus mata rantai COVID-19.

Salah satunya yakni dengan mengembangkan dan menguji Artificial Inteligence (AI) atau kecerdasan buatan, untuk menangani COVID-19. Caranya, yakni dengan fitur pengenalan wajah atau facial recognition, untuk melacak mobilitas pasien yang terpapar COVID-19.

Baca Juga:

Kominfo Imbau Masyarakat Tak Termakan Hoaks COVID-19

Seperti yang dilansir dari laman Reuters, proyek tersebut dikembangkan di kota Bucheon, yang merupakan kota terpadat di Korea Selatan, dan berada di dekat Ibu Kota Seoul.

Sistem facial Recognition akan diujicoba pada Januari 2022 mendatang (Foto: pixabay/tumisu)

Menurut seorang pejabat publik yang enggan disebut namanya, sistem itu kabarnya akan mulai diujicoba pada Januari 2022 mendatang.

Pada dasarnya, sistem tersebut akan memakai algoritma kecerdasan buatan untuk melakukan pengenalan wajah, dalam rekaman yang dik

Pada dasarnya sistem itu akan menggunakan algoritma kecerdasaran buatan melakukan pengenalan wajah dalam rekaman yang dikumpulkan dari 10.820 kamera CCTV yang ada di Bucheon.

Teknologi tersebut nantinya bisa melacak pergerakan seseorang yang terinfeksi COVID-19, berkontak erat dengan pasien COVID-19, hingga orang tersebut memakai masker atau tidak.

Sebetulnya, sistem pelacakan wajah dalam penanganan COVID-19 sudah dilakukan di berbagai negara. Seperti Tiongkok, India, Jepang, Rusia hingga Polandia.

Tapi, kendati bukan barang baru, teknologi tersebut bisa menjadi salah satu hal yang akan dikritisi oleh pihak oposisi Pemerintah Korea Selatan, lantaran berpotensi melanggar privasi penduduk.

"Benar-benar salah untuk memantau dan mengontrol publik melalui CCTV, menggunakan uang pembayar pajak dan tanpa persetujuan dari publik," ujar Park Dae Chul, anggota Parlemen dari oposisi Pemerintah, seperti yang dilansir dari laman reuters.

Meski begitu, kritik tersebut sontak saja ditepis oleh salah satu pejabat di Bucheon. Mereka memastikan target non subjek akan diberi filter mosaik, sehingga bisa mengatasi masalah privasi yang dikhawatirkan.

Menurut pejabat di Bucheon itu, tidak ada masalah privasi, karena sistem pelacak pasien yang dikonfirmasi, berdasarkan Undang-Undang pengendalian, dan pencegahan penyakit menular.

"Pelacak kontak tetap berpegang pada aturan itu, jadi tidak ada risiko tumpahan data atau pelanggaran privasi," ujar salah satu pejabat di Bucheon.

Baca Juga:

Kenali Bahaya Gangguan Jantung Akibat COVID-19

Sistem pengenalan wajah digunakan untuk melacak pergerakan pasien COVID-19 (Foto: pixabay/jstarj)

Aturan tersebut yakni pasien harus memberikan persetujuan mereka, untuk pelacakan pengenalan wajah yang digunakan. Apabila pasien tidak setuju, sistem masih bisa melacak mereka dengan siluet dan pakaiannya.

Sistem yang nanti akan diterapkan di Bucheon, diklaim bisa secara bersamaan melacak hingga sepuluh orang, dalam 5-10 menit.

Tentunya teknologi tersebut bisa menghemat waktu, dari pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh manusia, yang memakan waktu sekitar 30 menit-1 jam untuk melacak satu orang.

Kabarnya, Bucheon menerima 1,6 miliar won atau setara Rp19,4 miliar dari Kementerian Sains dan ICT, serta menyuntikkan 500 juta won atau sekitar Rp 6 miliar dari anggaran kota untuk membangun sistem tersebut.

Sementara itu, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA)menelaskan, penggunaan teknologi itu sah selama digunakan dalam bidang hukum pengendalian dan pencegahan penyakit. (Ryn)

Baca Juga:

Aplikasi PeduliLindungi Sukses Cegah Kasus Positif Baru COVID-19

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan