Koperasi Desa Merah Putih Dinilai Bisa Penuhi Poin Penting Visi Astacita, Dorong Kemandirian Ekonomi Hingga Berantas Kemiskinan
Koperasi Merah Putih Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. ANTARA/Ardiles Leloltery
Merahputih.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, menekankan bahwa kehadiran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) adalah bagian penting dari implementasi visi Astacita Presiden Prabowo.
Menurutnya, koperasi ini merefleksikan poin kedua Astacita, yaitu mendorong kemandirian ekonomi, dan poin keenam, tentang pembangunan dari desa dan dari bawah.
“Dengan basis di desa dan kelurahan, koperasi ini diharapkan menjadi penggerak pemerataan ekonomi sekaligus instrumen pemberantasan kemiskinan," ucap Nevi, Senin (8/9).
Baca juga:
Rp 16 Triliun APBN Digelontorkan ke Bank, Koperasi Merah Putih Sudah Bisa Ajukan Pinjaman
Dukungan pemerintah juga sudah diberikan dengan Menteri Keuangan yang telah menerbitkan PMK No. 63/2025. Peraturan ini mengalokasikan Rp16 triliun dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) 2025 untuk mendukung KDMP dan Koperasi Keluarga Merah Putih (KKMP). Nevi melihat ini sebagai peluang besar untuk memperkuat koperasi sebagai pilar utama ekonomi bangsa.
Namun, ia juga memberi catatan penting: keberhasilan koperasi sangat bergantung pada penguatan sumber daya manusia, terutama dalam hal akuntansi. Keberadaan akuntan yang kompeten sangat diperlukan untuk memastikan laporan keuangan transparan dan sesuai standar, sehingga mencegah korupsi atau manipulasi.
Baca juga:
AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak
Lebih lanjut, Nevi menambahkan bahwa KDMP dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi peran tengkulak, mengendalikan inflasi, dan mempersingkat rantai pasok. Menurutnya, momentum ini harus dijaga bersama karena Koperasi Merah Putih bukan hanya untuk desa, melainkan untuk kemajuan bangsa secara keseluruhan.
“Kalau koperasi melemah, yang diuntungkan hanyalah oligarki dan kapitalisme. Sebaliknya, bila koperasi kuat, rakyatlah yang akan menikmati hasilnya," tutup dia.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Hadapi Tantangan Regulasi, Koperasi Ojol Dorong Kemandirian Driver lewat Kekuatan Finansial Kolektif
Berangkat dari Keluhan Warga, Kopdes Merah Putih Metuk Boyolali Buka Klinik Fisioterapi
Hari Santri Jadi Momen Krusial! Pemerintah Diingatkan Agar Pendidikan Keagamaan Tidak Terlupakan dalam Revisi UU Sisdiknas
Politikus DPR Usulkan Pelajaran Bahasa Portugis Diujicobakan di NTT
DPR Sebut 'Gimmick' AMDK Berlabel 'Air Pegunungan' Bentuk Pelecehan Kedaulatan Negara, Menteri Jangan Hanya Mengimbau Masyarakat
Cegah Penyelundupan Narkoba, Legislator Usulkan Penambahan Pos Perbatasan di Papua Selatan
DPR Desak Pengusutan Tuntas Tambang Emas Ilegal Dekat Mandalika
HET Pupuk Turun Sampai 20 Persen di Seluruh Indonesia, Aparat Diminta Jangan Santai
[HOAKS atau FAKTA]: DPR Dibubarkan Karena Dianggap Tak Berguna dan Selalu Menghalangi Rakyat
DPR Tak Masalah Bahasa Portugis Masuk ke Sekolah, Tapi Ada Syarat Khusus Biar Siswa Enggak Stres Gara-gara Tugas Tambahan