Konsumsi Lemak Berlebih Dapat Memperparah Gejala COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 19 Agustus 2021
 Konsumsi Lemak Berlebih Dapat Memperparah Gejala COVID-19

Lemak berlebih bisa memperparah gejala COVID-19 (Foto: pixabay/tumisu)

Ukuran:
14
Audio:

MENURUT Dokter Spesialis Gizi dari PPSI Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia, dr. Juwalita Surapsari, asupan lemak khususnya yang bersifat jenuh secara berlebihan, dapat memperparah gejala COVID-19.

Pada sebuah webinar bertajuk 'Bahaya Salah Asupan Saat Pandemi dan Isoman', dr. Juwalita memaparkan soal bahaya asupan lemak berlebihan.

Baca Juga:

Tips Membedakan Flu Biasa dan COVID-19

"Konsumsi banyak lemak terutama lemak jenuh akan bisa menyebabkan kondisi peradangan lebih berat, akhirnya yang mungkin keluhannya ringan tetapi karena konsumsi yang salah, bisa menjadi lebih berat gejalanya," ujar dr. Juwalita seperti yang dikutip dari laman Antara.

Asupan tinggi lemak tidak baik bagi pasien COVID-19(Foto: pixabay/ritaE)

Lebih lanjut dr. Juwalita menjelaskan, bahwa asupan tinggi lemak memengaruhi reseptor tempat melekatnya virus SARS-CoV-2 atau ACE-2, hingga membuat nya lebih mudah untuk dimasuki virus.

Salah satu jenis lemak tersebut yakni yang sifatnya jenuh, karena bisa meningkatkan pengeluaran mediator yang sifatnya inflamasi dari sel imun. Jadi, apabila inflamasi terjadi semakin berat, maka dapat memperparah gejala COVID-19 pasien.

Baca Juga:

Waspada Gejala Setelah Masa Isolasi COVID-19

Sementara itu, diet tinggi lemak pun bisa memengaruhi kondisi bakteri baik pada usus. Hal itu bisa mengakibatkan terjadinya peradangan menyeluruh, yang dapat menurunkan sistem imun tubuh.

"Mikrobiota di dalam tubuh ini punya manfaat luar biasa, tidak hanya menjaga kesehatan saluran cerna, tapi juga berdampak pada sistem imunitas tubuh karena membantu mengaktivasi sel-sel imun tubuh, meskipun kelihatannya hanya di usus," ujar dr. Juwalita.


Sedikit informasi, lemak merupakan salah satu komponen yang perlu seseorang batasi, apabila ingin meraih kondisi tubuh yang sehat, termasuk respon imun yang baik.

Karena itu, Kementerian Kesehatan mengajurkan, konsumsi lemak 20-25 persen dari total energi (702 kkal) atau setara dengan 5 sendok makan per orang dalam setiap harinya (67 gram).

Mengingat bahaya asupan lemak berlebih, ada pola makan yang dianjurkan untuk para pasien COVID-19, termasuk yang tengah menjalami isolasi mandiri.

Pentingnya asupan gizi seimbang dan makan makanan segar (Foto: pixabay/picjumbo_com)

Dokter Juwalita menyarankan pasien COVID-19 untuk diet bergizi seimbang, seperti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Yaitu dengan mengonsumsi makanan segar dan minim olahan.

Hal tersebut agar pasien bisa mendapatkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan, seperti halnya vitamin, mineral, serat makanan, protein, dan antioksidan untuk pemulihan yang lebih baik dan cepat.

Untuk karbohidrat bisa didapat dari beras merah, beras cokelat dan umbi-umbian. Sementara protein bisa diraih dari seafood, ayam tanpa kulit, daging sapi, dan kacang-kacangan. Kemudian pasien COVID-19 juga membutuhkan magnesium, selenium, dan mikronutrien untuk dapat menyempurnakan diet sehat. (Ryn)

Baca Juga:

Pentingnya Keluarga Sebagai Pondasi Utama di Masa Pandemi COVID-19

#Kesehatan #COVID-19 #Lemak Jenuh
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan