Pentingnya Keluarga Sebagai Pondasi Utama di Masa Pandemi COVID-19
Pentingnya peran keluarga di masa pandemi (Foto: pixabay/neidodhia)
PERAN keluarga sebagai pondasi utama sangat penting untuk melewati masa sulit pandemi COVID-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, Prof Dr Yuke Roosjati Siregar.
Baca Juga:
"Keluarga tangguh mampu mengembangkan dirinya sebagai suatu kesatuan dan memahami kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga, dan memberdayakannya dengan optimal dalam komunikasi yang sehat," ujar Prof Yuke seperti yang dikutip dari laman Antara.
Prof Yuke juga memaparkan peran keluarga bisa mendorong penguatan pada isu ketangguhan keluarga, serta proses perubahan cara dan strategi yang harus dilakukan keluarga untuk menghadapi serta mengatasi masa sulit ini.
Selain itu, Prof Yuke menjelaskan keluarga memiliki peran penting dalam membangun generasi yang cerdas dalam mengontrol emosi, keterampilan sosial, teknologi, adaptif serta bernilai, lewat proses pendidikan CINTA (contoh, iklim, nilai, tanggung jawab dan asih) di masa pandemi.
Sementara itu, Dr. Widura Imam Mustopo selaku Ketua HMPSI Jaya menjelaskan pandemi yang telah bergulir selama setahun lebih sangat memengaruhi seluruh aspek hidup seseorang. Dalam hal ini aspek tersebut tidak hanya diri sendiri dan keluarga. Pandemi pun mengganggu hubungan sosial, pekerjaan, pendidikan hingga kondisi global.
Menurut penelitian Dr Bagus Takwin dari Fakultas Psikologi UI yang dilakukan di 34 provinsi dengan partisipan sebanyak 5.817 responden, didapati kebanyakan responden memiliki daya lenting rendah selama pandemi. Hal itu berimbas pada sosial psikologis yang serius.
Di samping itu, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan, Yonathan Aditya Goei menilai penguatan religiusitas lewat agama merupakan solusi di dalam keluarga untuk memperkuat diri lewat ikhtiar dan doa.
Baca Juga:
Pandemi COVID-19 Dorong Pertumbuhan Transaksi Digital
Sementara itu, psikologi juga dapat mendorong pemahaman yang mendalam soal peran agama sebagai sebuah solusi dari masalah. Yaitu mengaitkan dengan isu-isu penting dalam membangun keluarga yang tangguh.
Faktor lainnya yakni masyarakat juga harus disarankan untuk melakukan kegiatan olahraga rutin, yang terbukti bisa mendorong kesehatan mental.
Afif Kurniawan selaku dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, menjelaskan tubuh memproduksi endorphin, yang membuat natural mood booster guna melawan depresi dan stres. Olahraga bisa membuat tubuh kamu lebih rileks dan membangun mental optimis kamu dalam menghadapi masa pandemi COVID-19. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga