Kesehatan

Waspada Gejala Setelah Masa Isolasi COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 11 Juli 2021
Waspada Gejala Setelah Masa Isolasi COVID-19

Waspada gejala setelah masa isolasi COVID-19 (Foto: pixabay/mohamed_hassan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PASIEN COVID-19 dapat dinyatakan sembuh bila selama 14 hari tak memiliki gejala. Tapi, ada satu hal yang perlu diperhatikan, yakni gejala lanjutan yang timbul di kemudian hari.

Pada beberapa kejadian, terdapat gejala tambahan setelah pasien menjalani karantina 14 hari. Gejala itu harus benar-benar diperhatikan guna penanganan lebih lanjut. Hal itu dipaparkan oleh Praktisi klinik, edukator pengamat kesehatan dan relawan COVID-19 dr. Muhamad Fajri Adda'i.

Baca Juga:

Pandemi COVID-19 Dorong Pertumbuhan Transaksi Digital

"Ada banyak faktor pada kejadian seperti itu, dari mulai stres atau punya penyakit bawaan, yang memperburuk keadaan," jelas dr. Fajri, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Ada beberapa faktor yang bisa mengakibatkan gejala setelah 14 hari isolasi. (Foto: pixabay/imperioame)

Salah satu contohnya yakni kasus yang terjadi pada suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan. Lewat tes usap, Raditya dinyatakan telah negatif virus Corona. Tapi, ada gejala setelah ia menjalani isolasi.

Hal tersebut diakibatkan oleh sejumlah faktor. Faktor yang paling berpengaruh yaitu penyakit bawaan. Karena itu, pentingnya untuk menyadari gejala-gejala yang dialami oleh pasien.

"Di minggu kedua yang ditakutin adalah badai sitokinnya, bisa jadi virusnya memang sudah berkurang, tapi ada peradangan di sistem imun itu yang bikin perburukan yang bikin meninggal," jelas dr. Fajri.

Dr. Fajri menambahkan bahwa sistem imun mungkin bisa membersihkan virus pada tubuh kamu, namun organ kamu bisa ikut rusak. Kendati demikian, terjadi juga kasus pasien COVID-19 yang memperoleh hasil tes usap tetap positif meski telah 30 hari tanpa gejala. Pada kasus tersebut, dr. Fajri menjelaskan bahwa kemungkinan ada sisa-sisa dari bangkai virus.

Pentingnya melakukan pengecekan. (Foto: pixabay/coyot)

Menurut dr. Fajri, intinya harus di cek terlebih dahulu apakah ada gejala atau tidak. Pada kejadian seperti itu, harus ditelusuri lebih lanjut.

Baca Juga:

Go Digital, Cara UMKM Sukses di Masa Pandemi COVID-19

Bila hanya sisa-sisa bangkai virus menurutnya tidak jadi masalah. Dengan catatan, harus betul-betul bersih lantaran bisa menimbulkan kesalahpahaman.

Kemudian, dr. Fajri menjelaskan bahwa 90 persen pasien COVID-19 bisa sembuh dengan sendirinya oleh sistem imun. Selain itu, obat-obatan yang diberikan oleh dokter, bukan sebagai penguat imun, tapi untuk mengatasi peradangan yang diakibatkan oleh COVID-19. "Steroid sama Tocilizumab itu kan emang antiperadangan bukan mengusir virus," ujarnya.

Dokter Fajri menambahkan ketika peradangan meningkat dan diberikan obat antiperadangan, terbukti bisa menurunkan angka kematian pada orang yang sakit parah atau kritis. (ryn)

Baca Juga:

Vaksin COVID-19 Dijual di Dark Web

#Kesehatan #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan