Kolaborasi SOS Children's Village dan BBPMP Jateng Upayakan Lingkungan Sekolah Aman


Lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi anak-anak (Foto: Pexels/Naomi Shi)
VIDEO dan foto kekerasan anak di sekolah belakangan kian ramai berkeliaran di media sosial. Kebanyakan aksi perundungan ini datang dari teman sekelas. Merespons kekerasan di sekolah, pihak sekolah malah lepas tangan dan bilang bahwa aksi ini hanya candaan semata.
Isu soal kekerasan akhirnya menjadi perhatian bagi pemerintah dan organisasi berkepentingan. Belum lama ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan peraturan no. 46 tahun 2023 mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan.
Nah, sebagai respons atas hal tersebut, SOS Children's Village pun mengadakan sebuah pertemuan dan event untuk membentuk lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi anak-anak.
Kegiatan ini berkolaborasi bersama pihak Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah. Demikian disampaikan SOS Children's Village lewat keterangan resminya yang diterima oleh Merahputih.com, Jumat (20/10).
"Kami berharap safeguarding anak yang kami jalani juga bisa menjadi acuan bagi perlindungan anak dalam instansi pendidikan," ungkap Dewi Saraswati, Safeguarding and Advocacy Coordinator dan Programme Development SOS Children’s Villages.
Baca juga:

Materi pelatihan serta skema pelaporan dan respons dibuat dalam rangka menangani berbagai jenis kekerasan anak di sekolah pada masa depan. (Foto: SOS Children's Village)
Acara ini meliputi workshop, pendampingan untuk penyusunan materi pelatihan, serta pendampingan untuk penyusunan skema pelaporan dan respons.
Awal kolaborasi ini dibuka dengan workshop bertajuk “Perencanaan Program Perlindungan dan Kenyamanan Anak di Satuan Pendidikan" selama 3 hari pada awal Oktober 2023 di kantor BBPMP. Kegiatan ini dinilai menjadi fondasi untuk program Safe Our School (SOS) yang kini tengah dikembangkan oleh kedua pihak tersebut.
Tak sendirian, SOS Children's Village dan BBPMP Jateng juga menggandeng sejumlah pihak lain dalam acara ini. Ada tim pengembang program dan bahan, guru bimbingan konseling, dinas pendidikan, dan beberapa siswa SMK di Jawa Tengah.
Pelibatan mereka bertujuan agar ada kesamaan paham serta persepsi yang beragam tentang perlindungan dan kenyamanan anak di lingkungan sekolah.
Para peserta workshop dilibatkan dalam penyusunan berbagai desain teknis dan instrumen terkait kekerasan. Ini akan membantu semua pihak dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan anak-anak seandainya terjadi di sekolah.
Baca juga:

"Dengan berfokus pada perlindungan anak, program ini juga berpotensi untuk mengubah paradigma pendidikan dan membawa dampak positif bagi masa depan anak," ujar Heri Martono, Kapokja 1, Komunikasi, Kemitraan dan Pemberdayaan BBPMP Jawa Tengah.
Menurut data milik Biro Data dan Informasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), kasus kekerasan terhadap anak dan remaja mencapai angka ratusan. Per Januari-April 2023, ada 251 anak usia 6 hingga 12 tahun dan 208 remaja usia 13 hingga 17 tahun yang jadi korban kekerasan.
Oleh sebab itu, workshop dan penyusunan skema ini pun menjadi langkah bagi SOS Children's Village dan BBPMP Jateng dalam melindungi anak dari kekerasan pada masa mendatang.
Ini juga sejalan dengan tujuan kehadiran SOS Children's Village. Organisasi nirlaba yang berdiri sejak 1972 ini memang berfokus untuk menghadirkan 'rumah' bagi anak-anak. Harapannya, anak-anak dapat terus berkembang dan tumbuh dengan nyaman serta mendapatkan kasih sayang dan hak yang cukup. (mcl)
Baca juga:
Gerakan Literasi Masyarakat (GELIAT) Tanamkan Budaya Literasi pada Anak-Anak
Bagikan
Berita Terkait
Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Tega! Kepala Sekolah di Maluku Cabuli Siswa SD di Kebun Warga Hingga Hamil

Politikus DPR Desak Pemerintah Segera Blokir Roblox, Jerumuskan Masa Depan Anak ke Tindak Kekerasan

4 Anak Diduga Alami Kekerasan di Boyolali, Dikurung dan Dirantai

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron

Anak Diterlantarkan di Jakarta Dalam Kondisi Memprihatinkan, Pemerintah Desak Polisi Segera Tangkap Orang Tua Korban

Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor

Penembakan di Sekolah Austria, 10 Orang Tewas dan Mengejutkan Warga

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
