Ketua MPR Minta Pemerintah dan BP2MI Lindungi Korban TPPO

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat sidang tahunan MPR. (Tangkapan Layar)
MerahPutih.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Kepolisian untuk memberi perlindungan materi, psikologis, dan hukum kepada korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Memastikan memberikan mereka tempat yang aman pasca-diamankan," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca Juga:
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menanggapi tingginya jumlah korban tindak pidana perdagangan orang dalam kurun waktu dua pekan terakhir, yakni 5–17 Juni 2023. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebut ada 1.476 orang yang menjadi korban.
Lebih lanjut, Bamsoet juga meminta kepada BP2MI untuk terus menginvestigasi dan menyelidiki korban-korban TPPO lainnya yang mungkin saat ini belum terdeteksi untuk segera diamankan dan diberikan perlindungan serta bantuan hukum.
"Dikarenakan mereka merupakan warga negara Indonesia yang wajib diberikan perlindungan oleh negara," ucapnya.
Ia meminta BP2MI untuk menjadikan data tersebut sebagai acuan untuk meningkatkan upaya preventif dalam mencegah dan menekan TPPO di Indonesia, di antaranya dengan memahami modus-modus TPPO yang dilakukan seperti pemberian iming-iming menjadi asisten rumah tangga, pekerja seks komersial/PSK, eksploitasi anak, dan anak buah kapal/ABK.
"Agar ke depannya, pemerintah dapat lebih berhati-hati dan berupaya menanggulangi TPPO," kata Bamsoet.
Baca Juga:
Polres Cirebon Kota Tangkap 1 Orang Pelaku TPPO ke Arab Saudi
Bagi Bamsoet, kerja sama antar-lembaga sangat dibutuhkan dalam memberantas TPPO. Oleh karena itu, ia meminta kepada BP2MI dan Kepolisian untuk memberantas dan menangkap seluruh pelaku TPPO hingga ke sindikat-nya.
Bamsoet mendorong seluruh pemangku kepentingan terkait untuk berkomitmen dalam memberantas TPPO. Jangan sampai, tutur Bamsoet, pelaku atau sindikat terlibat justru berasal dari pihak yang seharusnya memberikan perlindungan dan pencegahan penuh terhadap TPPO.
Ia pun menyoroti pentingnya BP2MI untuk terus melakukan inovasi dalam memberikan edukasi kepada calon pekerja migran agar terhindar dari modus dan aksi TPPO.
"Baik dalam menginformasikan prosedur legal, agen pemberangkatan resmi, dan modus-modus TPPO yang perlu diwaspadai," ucap Bamsoet. (*)
Baca Juga:
Anggota DPR Minta Satgas TPPO Tindak Tegas Mafia Perdagangan Orang
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
MPR Selesaikan Rumusan Awal Pokok-Pokok Haluan Negara, Muzani Ajak Masyarakat Beri Masukan

Ketua MPR Anggap Korupsi sebagai Penghancur Harapan Masa Depan, Ajak Seluruh Bangsa Introspeksi dan Menjaga Marwah Demi Indonesia Lebih Baik

Ibu Hamil Jadi Target Utama Pedagang Bayi, DPR Desak Pemerintah Segera Bikin Rumah Aman

[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
![[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar](https://img.merahputih.com/media/06/fb/3b/06fb3bb635a4238fd9d075e4043fd6b3_182x135.jpeg)
Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya, Begini Modus Perdagangan Orang ke Myanmar Berkedok Kerja Jadi Admin Kripto

Bareskrim Polri Bongkar TPPO Jaringan Internasional Modus Admin Kripto

Bye-Bye Macet! Lihat Penampakan Taksi Terbang Tanpa Pilot yang Bakal Mengudara di IKN, Tarifnya Bikin Kaget!

Ahmad Muzani Hormati Langkah KPK Usut Dugaan Gratifikasi di MPR

Soal Surat Pemakzulan Gibran, Ketua MPR: Saya Belum Tahu, Baru Masuk setelah Reses

66.500 Warga Jateng Bekerja di Luar Negeri, BP3MI Terima Aduan TKI TPPO di Kamboja
