Ketua Apeksi Ingatkan Wali Kota Harus Tahu Betul Manfaat Smart City


Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Rabu (12/10/2022). ANTARA/Aris Wasita
MerahPutih.com - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya Sugiarto mengingatkan pentingnya menyesuaikan konsep smart city yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) dengan kebutuhan masyarakat dan bukan hanya sekedar canggih.
Hal ini sangat penting karena para wali kota di Indonesia juga harus tahu manfaat smart city untuk mensejahterakan masyarakat. Demikian diungkapkan Bima saat membuka Indo Smart City 2022 di Solo Techno Park (STP), Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/10).
Baca Juga:
“Selama 10 tahun ini smart city semakin banyak didengung-dengungkan, ingin semuanya serba canggih, tapi apakah teknologi canggih ini nyambung dengan kebutuhan masyarakat," kata Bima.
Politikus PAN ini mengatakan smart city bukan hanya sebatas berapa banyak titik CCTV yang dimiliki atau seberapa besar dan canggih commander center.
Namun, saat ini yang dibutuhkan dari konsep smart city lebih sebagai collaboration center yang bisa mengkolaborasikan semua pelayanan bagi masyarakat.
“Smart city kita bisa mengkolaborasikan semua elemen yang ada di kota. Itu jauh lebih penting dibandingkan hanya sekedar memasangnya saja," katanya.
Smart city, kata dia, memiliki korelasi dengan basic minimum service. Dimana fungsinya memudahkan warga untuk mengurus administrasi kependudukan, memudahkan warga untuk urusan dengan sampah dan kebersihan, memudahkan warga tentang kesehatan dan pendidikan pelayanan dasar.
Baca Juga:
Bima Arya Keluarkan Aturan Baru Baju Dinas, Brand Lokal Makin Unjuk Gigi
"Ketika ada bencana ada dimana-mana, smart city yang kita miliki ini nyambung dengan disaster management. Ini meminimalisir jumlah korban," katanya.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA mengatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan berbagai kota untuk memajukan penerapan smart city. Meski diakuinya saat ini belum ada kota yang memiliki smart city yang mature namun masih dalam tahap berkembang.
“Smart city yang sedang berkembang ada berbagai tahap. Ada yang baru inisiasi, berkembang, sampai tahap mature. Harapannya, makin banyak kota di Indonesia yang mature, yang sempurna," kata Safrizal.
Ia menambahkan tahun depan, pihaknya akan mulai mengukur maturasi penerapan smart city di Indonesia melalui Peraturan Pemerintah tentang Perkotaan. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Wamendagri Bima Arya Acungi Jempol Langkah Berani Pemprov DKI Ubah Perilaku Warga Bertransportasi

Zohran Mamdani Menangi Pemilihan Pendahuluan Wali Kota New York, Berpeluang Jadi Wali Kota Muslim Pertama di Kota Tersebut

Kemendagri Tepis Rumor Gubernur Sumut Bobby Ingin Ambil Alih 4 Pulau Aceh

Kemendagri Bantah ada Kepentingan Politik Dibalik ‘Penyerahan’ 4 Pulau Baru untuk Sumut

Kemendagri Perintahkan Kepala Daerah Tindak Tegas Ormas Pelanggar Aturan

Kerap Bermasalah, Wamendagri Minta Kepala Daerah Turun Tangan Awasi Program MBG

Dewan PSI DKI Tolak Penarikan Tarif Parkir di Kantor Kelurahan hingga Wali Kota

Liburan ke Jepang tanpa Izin, Lucky Hakim Disanksi 3 Bulan Magang di Kemendagri

Wamendagri Sentil Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas: Bikin Negara Rugi!

Wamendagri: Retret Kepala Daerah Gelombang 2 Segera Dilaksanakan usai Lebaran
