Keseringan Mendapat Mainan Bisa Bikin Anak Overwhelmed atau Overstimulated

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 25 April 2024
Keseringan Mendapat Mainan Bisa Bikin Anak Overwhelmed atau Overstimulated

Anak-anak yang mempunyai mainan lebih sedikit cenderung memiliki imajinasi lebih luas dibandingkan anak-anak yang memiliki banyak mainan. (Foto: Pexels)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com – Tiap orangtua memiliki cara berbeda dalam mendidik anak. Tidak sedikit dari mereka selalu menuruti apa kemauan dari anak untuk sekedar membuatnya merasa senang, seperti membelikan mainan misalnya.

Terkadang banyak orangtua mungkin beranggapan bahwa anak yang memiliki banyak mainan memiliki kemampuan kreativitas lebih maju dibandingkan dengan anak sedikit mainan. Padahal, sebetulnya kondisi ini tidak disarankan lho, karena dapat membuat anak overwhelmed atau overstimulated.

Dokter Spesialis Anak, Mesty Ariotedjo, menjelaskan penelitian yang menyebut bahwa anak-anak yang mempunyai mainan lebih sedikit cenderung memiliki imajinasi lebih luas dibandingkan anak-anak yang memiliki banyak mainan.

Baca juga:

Durasi Penggunaan Gadget Bisa Picu Tantrum pada Anak

“Jadi, ternyata ada penelitiannya bahwa anak-anak yang punya mainannya dibandingin nih punya empat mainan sama punya 16 mainan atau lebih, ternyata anak yang punya mainannya lebih sedikit cenderung mereka imajinasinya tuh lebih jalan, (karena) terus mengulik mainannya tuh lebih sampai imajinasinya yang kesekiannya karena dia bosan,” kata Mesty dikutip dari Channel YouTube Nikita Willy Official, Kamis (25/4).

Oleh karena itu, Mesty menyarankan anak-anak yang memiliki mainan disarankan untuk terlebih dahulu diberikan hingga ia terlihat bosan dengan satu mainannya, sehingga jika ia sudah terlihat bosan orangtua diperbolehkan membelikan atau mengganti mainan yang ia punya.

Baca juga:

Komunikasi Terbuka, Langkah Utama Edukasi Seksual pada Anak di Era Digital

“Jadi, sering kali untuk anak biarin aja bosan, karena di saat dia bosan dia daydreaming, dia bengong memikirkan imajinasi atau kreativitasnya lebih terbangun. Sedangkan kalau dia terlalu banyak mainan di satu waktu ya udah berpindah dari satu mainan ke mainan lain akhirnya ya enggak terbentuk tuh stimulasi kreativitasnya dia,” ucap Mesty.

Karena anak yang terlalu banyak mainan hanya membuatnya kewalahan dan terstimulasi berlebih dan pada akhirnya merasa jadi orang yang serba tahu padahal ia tidak memainkan mainan itu secara tuntas. (chn)

Baca juga:

Psikolog Sarankan Orangtua Bikin Aturan Penggunaan Ponsel untuk Anak

#Anak-anak
Bagikan

Berita Terkait

Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Lifestyle
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Piprim juga menganjurkan diet ini untuk anak sehat guna meminimalkan asupan karbohidrat berlebih yang menjadi cikal bakal berbagai penyakit modern
Angga Yudha Pratama - Kamis, 29 Mei 2025
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Indonesia
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Tragedi ini sebagai sinyal yang menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap anak dari terpaan konten digital destruktif.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 09 Mei 2025
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Berita Foto
Kolaborasi Cow Play Cow Moo Bersama Carstensz Mall Tebarkan Semangat Berbagi
Anak-anak dari Panti Asuhan PYI Yatim dan Zakat Graha Raya berain wahana Paw Patrol Adventure Bay Bounce, Cartensz Mall, Gading Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (10/4/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 10 April 2025
Kolaborasi Cow Play Cow Moo Bersama Carstensz Mall Tebarkan Semangat Berbagi
Fun
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Harapan kecil untuk anak-anak SOS Children's Village.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Maret 2025
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Fun
Mengapa Anak Menjadi Posesif? Ini Penjelasan Psikologisnya
Anak posesif menunjukan perilaku ingin memiliki ibu sepenuhnya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Februari 2025
Mengapa Anak Menjadi Posesif? Ini Penjelasan Psikologisnya
Berita Foto
Mengintip Aktivitas Anak-anak Main Skateboard Manfaatkan Trotoar Jakarta
Aktivitas anak-anak bermain Skateboard di Trotoar Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2025).
Didik Setiawan - Minggu, 05 Januari 2025
Mengintip Aktivitas Anak-anak Main Skateboard Manfaatkan Trotoar Jakarta
Dunia
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial
Australia larang anak di bawah 16 tahun main media sosial. Hal itu demi mengekang dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental anak-anak.
Soffi Amira - Sabtu, 30 November 2024
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial
Lifestyle
Ingin Dampingi si Kecil Main di Laboratorium Chaos Lab? Sediakan Dana Segini
Chaos Lab bertujuan untuk menumbuhkan minat anak-anak terhadap sains
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 23 November 2024
Ingin Dampingi si Kecil Main di Laboratorium Chaos Lab? Sediakan Dana Segini
Bagikan