IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif

Ilustrasi (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)
Merahputih.com - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A,SubsKardio(K), menekankan pentingnya perubahan pola makan untuk mengurangi inflamasi kronis, penyebab berbagai penyakit degeneratif.
“Dari penelitian yang kami lakukan, terbukti dengan mengubah komposisi pola makan pada anak-anak, ternyata kita bisa mengubah juga respons inflamasi,” ujar Dr. Piprim Basarah dikutip Antara, Rabu (28/5).
Baca juga:
Komisi X DPR Minta Pemerintah Laksanakan Putusan MK soal Pendidikan Dasar Negeri dan Swasta Gratis
Piprim menjelaskan bahwa pola makan dengan dominan gula, karbohidrat tinggi, serta rendah protein dan lemak, seperti yang sering dikonsumsi anak-anak, justru memicu peradangan. Ia merekomendasikan Modified Atkins Diet, variasi diet ketogenik dengan tinggi protein, lemak, dan kalori, namun rendah karbohidrat.
Diet ini, yang diteliti melalui disertasinya, telah terbukti efektif pada anak yang akan menjalani operasi terbuka seperti operasi jantung bawaan. Melakukan diet ini selama dua minggu sebelum operasi secara signifikan menurunkan "pusat komando" inflamasi, mencegah peradangan berlebihan pasca-operasi.
Selain itu, Modified Atkins Diet juga dapat menjadi terapi penunjang bagi anak-anak dengan sindrom metabolik seperti obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia.
Baca juga:
Keceriaan Anak-anak Kunjungi Jakarta Light Festival 2025 di Lapangan Banteng
Meskipun awalnya disarankan untuk kasus medis, Piprim juga menganjurkan diet ini untuk anak sehat guna meminimalkan asupan karbohidrat berlebih yang menjadi cikal bakal berbagai penyakit modern.
Ia menggarisbawahi bahwa mengurangi konsumsi gula, tepung, dan makanan ultra-proses dapat mencegah penyakit terkait inflamasi kronis atau hiperinflamasi, seperti alergi, asma, dan penyakit jantung.
“Dari penelitian yang kami lakukan, terbukti dengan mengubah komposisi pola makan pada anak-anak, ternyata kita bisa mengubah juga respons inflamasi,” jelas dia.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia

IDAI Desak BGN Berikan Prioritas Penerima MBG Usai Kasus Keracunan Ribuan Siswa

Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

IDAI Soroti Buruknya Layanan Kesehatan dan Kurangnya Perhatian Negara di Kasus Kematian Balita di Sukabumi

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
