Komunikasi Terbuka, Langkah Utama Edukasi Seksual pada Anak di Era Digital

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Senin, 22 April 2024
Komunikasi Terbuka, Langkah Utama Edukasi Seksual pada Anak di Era Digital

Era berbeda membutuhkan cara pendekatan edukasi seksual yang berbeda pula, yakni mengutamakan komunikasi terbuka. (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Komunikasi terbuka dinilai sebagai langkah utama dalam memperkenalkan pendidikan seksual ke anak-anak pada era digital. Demikian dikatakan oleh Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) Lenny Utama Afriyenti.

Menurut Lenny, anak perlu diajarkan edukasi seksual sesuai dengan masanya. Tak bisa lagi disamakan dengan zaman dulu yang masih tabu mengenai keterbukaan informasi seksual.

“Dulu itu belum mengerti tentang keterbukaan dan hal-hal seperti ini kan dianggap tabu di orang tua kita dulu, sekarang generasi Y (usia 30 tahun-an) perlu keterbukaan, jangan sampai anak kita mendapatkan informasi yang salah dari media sosial,” kata Lenny, seperti diwartakan Antara (21/4).

Baca juga:

Pentingnya Media Sosial dan Konten Kreator Pendidikan Seksual

Era berbeda membutuhkan cara pendekatan edukasi seksual yang berbeda pula, yakni mengutamakan komunikasi terbuka. Di sini, peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan edukasi seksual kepada anaknya khususnya anak perempuan.

Lenny mengatakan, orang tua perlu membangun kelekatan dengan anak meskipun anak sudah memasuki usia di atas 10 tahun.

Ini waktu yang tepat untuk mengajak anak mengobrol dan memberikan edukasi tentang kesehatan perempuan.

Psikolog yang juga praktik di RS Permata Depok ini mengatakan pembelajaran tentang edukasi seksual bisa dilakukan dengan banyak cara dan disesuaikan dengan tipe belajar dan daya serap anak.

Jika gaya belajar anak lebih suka dengan visual bergambar, orang tua bisa membelikan buku tentang edukasi seksual yang bergambar dan mudah dimengerti anak.

Baca juga:

Mendikbud Segera Masukkan Pendidikan Seksualitas dalam Kurikulum

Orang tua bisa menjelaskan proses menstruasi pasti akan dilalui semua perempuan dan hal tersebut adalah normal.

Ajak anak juga terbuka tentang apa saja mengenai seksualitasnya. Namun sebelum memberikan edukasi pada anak, Lenny menyarankan orang tua juga terlebih dahulu mempelajari hal tersebut agar tidak salah menerjemahkan kepada anaknya.

“Jadi kita dulu yang membuka percakapan, jangan anak yang bertanya duluan kalau anak bertanya duluan dan sudah terjadi kemungkinan dia takut, jadi kita seperti pasang jangkar dulu, itu akan lebih baik daripada kita tidak melakukan apa-apa,” kata Lenny. (dru)

Baca juga:

Pendidikan Seksualitas Komprehensif Cara Atasi Tindak Kekerasan Seksual

#Pendidikan Seksual
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
PSI DKI Tampung Saran Warga Soal Pendidikan Seksual Sejak Dini
Topik lain yang dibahas dalam FGD meliputi pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pendidikan, seperti gedung sekolah
Angga Yudha Pratama - Minggu, 04 Mei 2025
PSI DKI Tampung Saran Warga Soal Pendidikan Seksual Sejak Dini
Fun
Komunikasi Terbuka, Langkah Utama Edukasi Seksual pada Anak di Era Digital
Anak perlu diajarkan edukasi seksual sesuai dengan masanya.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 22 April 2024
Komunikasi Terbuka, Langkah Utama Edukasi Seksual pada Anak di Era Digital
Fun
Pendidikan Seks Usia Dini Penting Cegah Kanker Serviks dan Payudara
Pengenalan seksualitas pada anak diawali dengan mengenalkan organ reproduksi, bukan sekadar hubungan antara pria dan wanita.
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Februari 2024
Pendidikan Seks Usia Dini Penting Cegah Kanker Serviks dan Payudara
Bagikan