Kerangka Kerja Nuklir Iran Telah Mencapai Kesepakatan


Negosiasi Program Nuklir Iran (Foto: Antara Foto/Reuters/Brian Snyder
MerahPutih Internasional - Negara Iran dan Eropa malam ini telah mencapai kesepakatan mengejutkan tentang langkah-langkah selanjutnya dalam membatasi program niklir Teheran.
Namun para pejabat mengatakan bahwa ada beberapa masalah penting yang perlu diselesaikan sebelum kesepakatan akhir pada bulan Juni yang memungkinkan pemerintahan Barack Obama untuk menyatakan telah memangkas semua jalur Iran untuk senjata nuklir. (Baca: Sekilas Tentang Al Shabaab Kelompok Teror dari Somalia)
Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeir dan Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, bahwa parameter kunci dari kerangka kerja untuk kesepakatan akhir telah dicapai, hal itu dengan rincian yang akan dinegosiasikan pada 30 Juni mendatang, seperti yang dilansir dari nytimes.
Namun diplomat Barat memperingatkan, bahwa pada beberapa masalah-masalah kuncu yang diperdebatkan selama delapan hari terakhir oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan rekan-rekan dari Iran, Mohammad Javad Sarif masih terdapat perbedaan yang signifikan. (Baca: Black Box Kedua Germanwings Berhasil Ditemukan)
Bagikan
Berita Terkait
Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya

IAEA Sebut Inspektur Nuklir telah Tinggalkan Iran

Presiden Iran Perintahkan Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB IAEA, Buka Peluang Pengayaan Uranium ke Tingkat Senjata

Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir

Trump Sebut Iran Punya 4 Fasilitas Nuklir, Salah Satunya Dianggap Kurang Krusial

Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada

Serang Pangkalan Amerika Serikat di Qatar, Iran Peringatkan Tidak Lakukan Agresi Lagi

Ikuti Langkah AS, Israel Serang Fasilitas Fordow Milik Iran, demi Hambat Jalur Akses

Rusia dan Koleganya Siap Pasok Senjata Nuklir ke Iran Pasca-Serangan AS

Menlu Iran Tiba di Moskow untuk Bertemu Vladimir Putin Setelah Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir
