Ikuti Langkah AS, Israel Serang Fasilitas Fordow Milik Iran, demi Hambat Jalur Akses


Situs Fordow, salah satu fasilitas nuklir Iran yang diserang AS.(foto: BBC/Maxar Technologies)
MERAHPUTIH.COM — MILITER Israel menyatakan telah meluncurkan serangan udara pada Senin (23/6). Serangan itu ditujukan memblokade jalur akses menuju fasilitas pengayaan uranium Iran di Fordow, yang sebelumnya dibombardir oleh Amerika Serikat pada Minggu.
Dalam pernyataan militernya, pasukan Israel menyebut mereka menyerang untuk menghambat jalur akses ke situs pengayaan Fordow. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengklaim fasilitas itu dihancurkan total oleh serangan udara Amerika.
Terdapat spekulasi bahwa Iran mungkin telah memindahkan sebagian dari persediaan uranium yang sudah diperkaya, sekitar 400 kilogram, sebelum serangan AS terhadap lokasi penyimpanannya yang terjadi pada Minggu dini hari.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang memantau program nuklir Iran, sebelumnya pada Senin meminta akses ke situs-situs nuklir republik Islam itu guna menghitung ulang persediaan uranium.
“Harus ada penghentian permusuhan agar tercipta kondisi keamanan dan keselamatan yang diperlukan sehingga Iran dapat mengizinkan tim IAEA masuk ke lokasi-lokasi tersebut untuk menilai situasi,” kata Kepala Badan Pengawas Nuklir PBB Rafael Grossi. Saat berbicara dalam pertemuan darurat dewan gubernur badan tersebut di Wina, Grossi mengatakan saat ini, tidak ada satu pun pihak, termasuk IAEA, yang berada dalam posisi untuk sepenuhnya menilai kerusakan bawah tanah di Fordow.
Baca juga:
Operasi Midnight Hammer, Orkestrasi Militer Amerika Serikat Serang Situs Nuklir Fordow Milik Iran
Ketika ditanya tentang lokasi persediaan uranium yang telah diperkaya milik Iran pada Minggu malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel memiliki ‘data intelijen yang menarik’, tapi menolak memberikan rincian lebih lanjut.
“Kami sedang memantau hal itu. Kami mengikuti ini dengan sangat cerma. Kami memiliki intelijen yang menarik terkait dengan hal itu, yang mohon maaf tidak bisa saya bagikan kepada Anda,” katanya.
Menurut IAEA, pada 2021, Iran telah memperkaya uranium hingga tingkat 60 persen, selangkah lagi menuju tingkat 90 persen yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.
Israel sendiri mempertahankan sikap ambigu terkait dengan persenjataan nuklir mereka. Israel tidak pernah secara resmi mengonfirmasi atau menyangkal keberadaan nuklir mereka. Namun, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Israel diperkirakan memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir.(dwi)
Baca juga:
Serangan terhadap Fasilitas Nuklir Fordow Sudah Diperkirakan, Antisipasi Dilakukan Iran
Bagikan
Berita Terkait
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan

WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
