Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir

Situs Fordow, salah satu fasilitas nuklir Iran yang diserang AS.(foto: BBC/Maxar Technologies)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — IRAN dapat mulai memproduksi uranium yang diperkaya dalam beberapa bulan. Demikian diungkap Rafael Grossi, kepala badan pengawas nuklir PBB, dikutip Reuters Minggu (29/6). Pernyataan ini menimbulkan keraguan atas seberapa efektif serangan militer AS dalam menghancurkan program nuklir Teheran.

Pejabat AS telah menyatakan serangan mereka menghancurkan situs nuklir utama di Iran. Namun, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat bahwa ia akan mempertimbangkan untuk mengebom Iran lagi jika Teheran kembali memperkaya uranium ke tingkat yang mengkhawatirkan.

“Kapasitas mereka masih ada. Dalam hitungan bulan, saya kira, mereka bisa memiliki beberapa deretan sentrifugal yang berputar dan memproduksi uranium yang diperkaya, atau bahkan kurang daripada itu,” kata Grossi kepada CBS News dalam wawancara.

“Terus terang, tidak bisa dikatakan bahwa semuanya telah lenyap dan tidak ada yang tersisa,” tambahnya, mengacu pada transkrip wawancara di acara Face the Nation bersama Margaret Brennan yang akan ditayangkan pada Minggu.

Baca juga:

Trump Sebut Iran Punya 4 Fasilitas Nuklir, Salah Satunya Dianggap Kurang Krusial



Israel sebelumnya meluncurkan serangan ke Iran awal bulan ini, dengan alasan ingin menghilangkan peluang Teheran untuk mengembangkan senjata nuklir. Serangan tersebut memicu perang udara selama 12 hari yang kemudian melibatkan Amerika Serikat. Iran berkeras program nuklir mereka hanya untuk tujuan damai.

Grossi, yang memimpin Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina, mengatakan serangan terhadap situs-situs di Fordow, Natanz, dan Isfahan telah secara signifikan menghambat kemampuan Iran untuk mengonversi dan memperkaya uranium.

Namun, kekuatan Barat menekankan kemajuan teknologi nuklir Iran telah memberikan mereka pengetahuan yang tak bisa dibatalkan. Hal itu berart, meskipun kehilangan fasilitas atau tenaga ahli bisa memperlambat kemajuan, kemampuannya tetap permanen.

“Iran ialah negara yang sangat maju dalam teknologi nuklir. Jadi Anda tidak bisa mencabut itu. Anda tidak bisa menghapus pengetahuan atau kapasitas yang sudah dimiliki,” ujarnya.

Grossi juga ditanya soal laporan bahwa Iran telah memindahkan cadangan uranium yang sangat diperkaya menjelang serangan AS, dan ia mengatakan tidak jelas lokasi bahan tersebut berada sekarang.

“Jadi bisa saja sebagian hancur dalam serangan itu, tapi sebagian lainnya mungkin telah dipindahkan,” katanya.(dwi)

Baca juga:

Bantah Donald Trump, Laporan Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran

#Iran #Nuklir Iran #PBB #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian
Perhatian utama PBB adalah memastikan semuanya diselesaikan secara damai tanpa kekerasan, terutama bagi mereka yang berpartisipasi dalam aksi damai ini.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian
Dunia
Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan
DPR desak PBB segera bertindak menghentikan blokade Gaza dan menjamin keselamatan para aktivis internasional yang ditahan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Indonesia
Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah
Prabowo memulai lawatan sejak 19 September 2025.
Dwi Astarini - Sabtu, 27 September 2025
Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah
Bagikan