Kepribadian ini Cenderung akan Pikun, Benarkah?

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 02 Januari 2024
Kepribadian ini Cenderung akan Pikun, Benarkah?

Studi mencatat dari 44.531 orang berusia 49-81 tahun, ternyata 1.703 orang yang mengidap demensia. (freepik/atlascompany)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DARI studi yang menghubungkan kepribadian seseorang dengan risiko demensia di masa depan. Jurnal Alzheimer's Association, dalam Meta-analisis yang telah dipublikasikan dalam Alzheimer's and Dementia, menggunakan data yang didapat dari delapan penelitian sebelumnya.

Dalam studi tersebut menyertakan total 44.531 orang berusia 49-81 tahun, mencatatkan sebanyak 1.703 di antaranya mengidap demensia. Para peserta studi ini umumnya mengikuti tes kepribadian. Para peneliti juga memeriksa otak para peserta setelah mereka meninggal dunia.

Baca Juga:

Peneliti Jepang Kembangkan Vaksin untuk Alzheimer

pikun
Orang dengan tingkat neurotisme tinggi dan memiliki kepribadian negatif cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia. (freepik/jcomp)

Para peneliti membandingkan diagnosis demensia dengan lima besar kepribadian, diantaranya keramahan, keterbukaan, ekstroversi, kesadaran, dan neurotisme. Peneliti juga meneliti diagnosis demensia pada orang-orang yang memiliki kepribadian positif seperti ceria, antusias, dan percaya diri, serta mereka dengan kepribadian negatif seperti pemarah, mudah cemas, dan penakut.

Hasilnya, orang-orang dengan tingkat neurotisme tinggi dan memiliki beberapa kepribadian negatif cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia dalam jangka panjang. Neurotisme menggambarkan kepribadian dengan pengalaman emosional yang negatif seperti ketakutan, kesedihan, kecemasan, dan kemarahan.

Sementara orang-orang dengan kepribadian positif, termasuk ekstrovert memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini. Orang ekstrovert dinilai memiliki kehidupan sosial yang lebih kuat dan mendapatkan energi dari berada di sekitar orang lain. Sementara seseorang yang teliti dianggap bertanggung jawab, terorganisir, dan berorientasi pada tujuan.

Namun demikian, bukan berarti kepribadian-kepribadian di atas jadi penyebab langsung demensia. Penelitian ini hanya menunjukkan korelasi antara kepribadian tertentu dengan risiko demensia.

Selain itu, penelitian ini juga tak merinci secara jelas jenis demensia yang diidap peserta. Tak diketahui dengan pasti apakah yang dimaksud adalah demensia Alzheimer atau masalah ingatan pada umumnya seperti pikun.

Melansir Huffington Post, ahli neurologi dari Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer Pittsburgh University Riddhi Patira menduga ada beberapa hal yang membuat seseorang dengan kepribadian neurotisme lebih berisiko terhadap demensia. Salah satunya adalah kecemasan pada orang dengan kepribadian neurotisme yang kerap memicu munculnya insomnia.

Baca Juga:

Demensia Mengintai Orang Ompong

pikun
Orang ekstrovert dinilai memiliki kehidupan sosial yang lebih kuat dan mendapatkan energi dari orang lain sehingga tidak berisiko demensia. (freepik/freepik)

"idur itu penting untuk drainase di otak. Tidur juga penting untuk menurunkan peradangan dan risiko Alzheimer," jelas Patira. Patira tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Selain itu, orang yang punya kepribadian mudah galau juga lebih cenderung terisolasi dan memiliki tingkat depresi yang tinggi. Depresi, lanjut Patira, dapat memengaruhi gaya hidup seperti pola makan dan olahraga, di mana keduanya penting untuk menurunkan risiko demensia.

Patira juga mengimbau agar orang yang memiliki kepribadian neurotisme tidak panik. Alih-alih panik, kamu bisa menjadikan studi ini sebagai kesempatan belajar untuk mencegah demensia.

Orang dengan demensia biasanya akan mengalami beberapa gejala berikut:

- Sulit menghadapi perubahan

- Gangguan memori jangka pendek atau pikun

- Kesulitan dalam berkata-kata

- Sulit mencerna kata-kata lawan bicara

- Perubahan suasana hati

- Kehilangan minat

- Kebingungan.

Patira menyarankan agar rutin berolahraga, tidur yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi. Gaya hidup sehat menjadi kunci utama dalam mencegah demensia.

Demensia sendiri sebenarnya bukan sebuah penyakit. Demensia merujuk pada sekelompok kondisi yang ditandai dengan penurunan setidaknya dua fungsi otak, yakni hilangnya memori dan kemampuan menilai.(dgs)

Baca Juga:

Event Boundary, Kondisi Lupa Mengerjakan Sesuatu

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Bagikan