Event Boundary, Kondisi Lupa Mengerjakan Sesuatu


Event boundary mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari. (freepik/benzoix)
PERNAHKAH kamu mengalami lupa hendak melakukan kegiatan tertentu padahal hanya sekejap setelah merencanakannya? Contohnya dari kamar menuju dapur sudah merencanakan akan mengambil gelas setibanya di dapur justru lupa apa yang dikerjakan.
Hal-hal kecil seperti ini mudah untuk dilupakan. Lalu apakah ini gejala awal pikun? Seperti dilansir dari berbagai sumber, seorang ilmuwan bernama Gabriel Radvansky mengatakan bahwa hal ini disebut sebagai event boundary.
Baca Juga:

Event boundary adalah fenomena ketika seseorang tiba-tiba lupa apa yang akan dilakukan saat melalui pintu dan memasuki ruangan lain. Saat mengalami kondisi ini seseorang biasanya bertanya-tanya kepada dirinya. “Eh tadi aku mau ngapain ya disini?”.
Meskipun ini sebenarnya wajar saja terjadi pada setiap orang. Radvansky telah melakukan penelitian terhadap fenomena ini selama 20 tahun. Ia penasaran bagaimana bisa otak yang begitu hebat tiba-tiba lupa pada hal kecil.
Ia menggunakan kombinasi eksperimen berbasis komputer dan dunia nyata untuk menilai bagaimana ingatan seseorang merespons lingkungan yang berubah.
Ada salah satu eksperimen yang dilakukan oleh Gabriel. Eksperimen pertama, dua orang diminta untuk mengambil benda seperti kubus merah dan membawanya ke meja lain. Satu orang membawa kubus tersebut ke meja lain di ruangan yang sama. Sementara satu orang lagi membawanya ke meja lain di ruangan yang berbeda.
Baca Juga:

Hasilnya yaitu orang yang membawa kubus merah ke meja lain di ruangan berbeda berbuat lebih banyak kesalahan. Selain itu, kemampuan berpikir dan pengambilan keputusan orang yang memasuki ruangan yang berbeda juga akan terhambat, hal ini di dukung oleh waktu merespons.
Meskipun event boundary merupakan hal kecil yang terjadi di dalam hidup kita. Namun, hal ini sangat mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari. Tidak ada cara khusus untuk mencegah terjadinya event boundary ini. Beberapa hal yang dapat kamu lakukan adalah menggumamkan atau menyebut berkali-kali apa yang akan kamu lakukan ketika berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain.
Untuk melakukan pencegahan berikutnya, kamu bisa menuliskan sesuatu yang akan dilakukan di tangan ataupun di kertas. Ketika kamu sudah mengetahui akan terjadi event boundary kamu akan lebih sadar bahwa ada sesuatu yang harus diingat. (dkr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
