Demensia Mengintai Orang Ompong


Waspada saat gigi ompong. (Foto: Unsplash/Diana Polekhina)
OMPONG atau kehilangan gigi memang bisa membuat kegiatan mengunyah jadi kurang nyaman. Tidak hanya itu, para ahli pun mengatakan bahwa ompong juga bisa mengarah pada gangguan kesehatan yang lebih serius.
Daily Mail menyiarkan sebuah penelitian dari New York University menemukan orang ompong lebih berisiko terkena demensia. Penelitian ini juga menemukan kehilangan gigi bisa memberikan gangguan kognitif pada manusia. Dan, semakin banyak gigi yang hilang, semakin tinggi juga risiko dari penyakit ini.
Baca juga:
Waspada! Alzheimer Juga Bisa Terjadi di Usia Muda, Kenali Tanda-tandanya

Lantas, apa kaitannya? Sampai saat ini, para peneliti belum menemukan alasan yang jelas dan pasti. Meski begitu, mereka menduga ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini, salah satunya adalah kesulitan mengunyah.
Gigi yang hilang menyebabkan kesulitan mengunyah, sehingga memicu terjadinya kekurangan nutrisi. Di sisi lain, kesehatan gusi juga terganggu dan penyakit pada gusi bisa menyebabkan penurunan kognitif.
Baca juga:
Demensia merupakan sindrom yang berkaitan dengan penurunan fungsi otak berkelanjutan. Biasanya, demensia terjadi pada satu dari 14 orang yang berusia di atas 65 tahun dan satu dari enam orang di atas 80 tahun.
Sindrom ini disebabkan oleh kerusakan sel otak yang mengganggu kemampuan antar sel untuk saling berkomunikasi satu lain. Alzheimer's Association juga menjelaskan sindrom ini memicu penurunan keterampilan berpikir atau yang dikenal sebagai kemampuan kognitif. Hal ini tentunya mampu mengganggu aktivitas sehari-hari mulai dari fungsi mandiri, perilaku, perasaan, dan hubungan dengan orang lain.

Dalam studi ini, tim telah memahami kesehatan mulut berkaitan dengan demensia. Penelitian ini melakukan meta analisis dari 14 studi yang melibatkan lebih dari 34 ribu orang dewasa dan 4.689 kasus penurunan kognitif.
Analisa mereka menunjukkan orang dewasa yang kehilangan gigi memiliki risiko 1,48 kali lebih tinggi mengalami gangguan kognitif dan 1,28 kali lebih tinggi didiagnosis demensia.
Dr Bei Wu selaku ketua peneliti pun menggarisbawahi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Apalagi mengingat perannya pada kualitas dan fungsi kognitif manusia. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
