Sains

Peneliti Jepang Kembangkan Vaksin untuk Alzheimer

Andrew FrancoisAndrew Francois - Kamis, 03 Agustus 2023
Peneliti Jepang Kembangkan Vaksin untuk Alzheimer

Peneliti Jepang kembangkan vaksin alzheimer. (Foto: Unsplash/Diana Polekhina)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PARA ilmuwan di Universitas Juntendo, Jepang, sedang mengembangkan vaksin yang berpotensi menghentikan perkembangan penyakit Alzheimer atau setidaknya memperlambatnya.

Penelitian awal menunjukkan bahwa vaksin ini telah berhasil mengurangi peradangan dan menjadi biomarker (penanda biologis) penting lainnya di otak tikus yang memiliki penyakit mirip Alzheimer.

Vaksin ini juga meningkatkan perilaku tikus-tikus tersebut. Namun, sebelum vaksin ini dapat diuji pada manusia, penelitian lebih lanjut harus dilakukan.

Baca juga:

Penemuan Obat Baru untuk Mengobati Alzheimer

Uji coba dilakukan pada tikus eksperimen. (Foto: Unsplash/Nikolett Emmert)

Vaksin eksperimental ini dikembangkan dengan tujuan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menargetkan sel-sel tua tertentu yang tidak lagi membelah diri, tetapi tetap berada di tubuh. Demikian diungkap oleh Gizmodo, Kamis (3/8).

Sel-sel ini, yang menghasilkan glikoprotein terkait penuaan (SAGP) pada tingkat tinggi, telah dikaitkan dengan berbagai penyakit yang terkait dengan usia, termasuk Alzheimer. Vaksin ini secara khusus menargetkan sel-sel tersebut untuk membantu mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer.

Penelitian menguji vaksin terhadap otak tikus yang mengalami kerusakan bertahap mirip dengan Alzheimer pada manusia. Kelompok tikus yang diberi vaksin menunjukkan tanda-tanda berkurangnya peradangan dan pengurangan akumulasi amiloid-beta, kumpulan protein yang abnormal yang memicu penyakit Alzheimer.

Baca juga:

Leqembi, Obat Pertama untuk Alzheimer Dapat Izin Penggunaan dari FDA

Meski belum dirilis, namun memberi harapan baru bagi pasien penderita alzheimer. (Foto: Unsplash/Steven HWG)

Tikus-tikus ini juga menunjukkan perilaku yang lebih normal dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kecemasan tikus juga berkurang seiring bertambahnya usia. Ini biasanya terlihat pada tikus yang menderita Alzheimer stadium akhir. Mereka juga menunjukkan kesadaran yang lebih baik tentang lingkungan mereka selama tes labirin.

Meski penemuan ini menjanjikan, hasil penelitian ini belum melewati proses tinjauan (peer-review) oleh rekan sejawat. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuan ini dan menguji keamanan vaksin pada manusia sebelum dapat dilakukan uji coba dalam skala besar.

Meski begitu, penelitian baru-baru ini menunjukkan beberapa kemajuan dalam pengobatan Alzheimer, termasuk vaksin eksperimental yang telah masuk ke tahap uji klinis.

Dengan perkembangan lebih lanjut, terapi-terapi ini berpotensi menghadirkan harapan baru untuk menghentikan atau mengobati Alzheimer, penyakit yang saat ini belum dapat disembuhkan. (waf)

Baca juga:

Rutin Cek Kesehatan Sekali Setahun untuk Cegah Alzheimer

#Sains #Kesehatan #Alzheimer
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan