Rutin Cek Kesehatan Sekali Setahun untuk Cegah Alzheimer


Alzheimer bisa sebabkan kelumpuhan memori hingga fisik. (Foto: Unsplash/Ryoji Iwata)
PEMERIKSAAN kesehatan rutin memang perlu dilakukan, untuk memastikan tubuh selalu dalam kondisi prima dan tidak ada penyakit yang terlambat terdeteksi. Tak selalu setelah merasakan ada gejala, pemeriksaan kesehatan rutin justru untuk mencegah terjadinya penyakit kronis terjadi atau agar tidak terlambat diatasi.
Pendapat senada dilontarkan Guru Besar FK UNIKA Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turana, SpS (K) yang mengungkapkan agar masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, setidaknya setahun sekali, terutama untuk mencegah penyakit alzheimer.
"Pentingnya check up karena jangan sampai istilahnya mobil mogok di tol, diderek. Meski masih berfungsi ya cek rutin sesuai dengan imbauan pabriknya," ungkap Yuda seperti yang dilaporkan Antara, Rabu (21/9).
Baca juga:
Viagra Berpotensi Bantu Cegah Alzheimer

Ia mengungkapkan saran tersebut sehubungan dengan tengah diperingatinya Alzheimer Day pada Rabu kemarin. Ia berpesan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat. Menurutnya, meski tak merasakan adanya gejala, namun pemeriksaan kesehatan rutin tetap perlu dilakukan.
Yuda mengatakan bila diabaikan, alzheimer dapat memengaruhi kondisi kesehatan lainnya. Misalnya, gangguan fisik bahkan hingga gangguan perilaku. Menurutnya, gejala utama alzheimer terdapat pada gangguan kognitif, terutama memori.
"Tapi seiring memberat, gangguannya bisa jadi gangguan perilaku. Mulai curigaan, emosi enggak stabil. Semakin menurun juga bisa muncul gangguan fisik. Mulai lemah, kemampuan menelan berkurang, kemampuan berjalan kaki juga berkurang sehingga risiko jatuh tinggi," tambahnya.
Baca juga:
Studi Baru Menunjukkan Minyak Zaitun Mampu Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Alzheimer

Yuda menyarankan agar masyarakat memulai dan selalu menerapkan pola hidup sehat sejak dini untuk mencegah alzheimer. Sebab, kebiasaan buruk di masa muda seperti merokok dan meminum alkohol dapat menjadi salah satu faktor penyebab munculnya alzheimer di masa senja.
Ia kembali menambahkan, berdasarkan penelitian oleh STRIDE Atma Jaya di Jakarta dan Medan, jumlah penderita alzheimer menunjukkan angka hingga 23,9 persen. Sementara, di Yogyakarta, jumlah penderita penyakit tersebut mencapai 20 persen dan di Jatinganor paling tinggi, yakni menyentuh 29 persen.
"Padahal rata-rata di global itu kan sebenarnya enggak mencapai 20 persen. Itu di bawah 10 persen," tandasnya. (waf)
Baca juga:
Selangkah Makin Dekat Menuju Vaksin Alzheimer
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
