Kesehatan

Penemuan Obat Baru untuk Mengobati Alzheimer

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 05 Oktober 2022
Penemuan Obat Baru untuk Mengobati Alzheimer

Obat lecanemab dirancang untuk menghilangkan gumpalan protein beta-amiloid yang menumpuk di otak. (Foto: freepik/freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUSAHAAN farmasi Eisai dari Jepang dan Biogen dari AS memiliki terobosan baru dalam mengatasi alzheimer. Dalam percobaan terbarunya, dua perusahaan ini menemukan bahwa obat mereka dapat memperlambat gangguan alzheimer.

Obat bernama lecanemab tersebut dirancang untuk menghilangkan gumpalan protein beta-amiloid beracun yang menumpuk di otak penderita alzheimer. Dalam percobaan ini, 1.795 sukarelawan pada tahap awal penyakit alzheimer disuntik dengan lecanemab setiap dua minggu dan secara teratur diuji ingatan dan kelincahan mental mereka.

Baca Juga:

Rutin Cek Kesehatan Sekali Setahun untuk Cegah Alzheimer

Laju penurunan kognitif telah berkurang sebesar 27 persen selama percobaan 18 bulan, dibandingkan dengan orang yang diberi pengobatan dummy atau plasebo. Mereka juga menunjukkan kadar protein beracun yang diturunkan di otak. Namun, obat tersebut memiliki beberapa efek samping, termasuk pembengkakan otak dan sakit kepala.

Laju penurunan kognitif telah berkurang sebesar 27 persen selama percobaan 18 bulan. (Foto: freepik/freepik)

"Pengumuman hari ini memberi pasien dan keluarga mereka harapan bahwa lecanemab, jika disetujui, berpotensi memperlambat perkembangan penyakit alzheimer dan memberikan dampak yang bermakna secara klinis pada kognisi dan fungsi [otak]," kata Kepala eksekutif Biogen Michel Vounatsos kepada BBC.

Direktur penelitian Alzheimer's Research UK Dr Susan Kohlhaas mengatakan obat itu adalah terobosan dan momen bersejarah untuk penelitian demensia. Sebab, uji klinis itu merupakan terbesar pertama dalam satu generasi yang berhasil memperlambat penurunan kognitif.

Baca Juga:

Viagra Berpotensi Bantu Cegah Alzheimer

Sementara itu, Prof John Hardy dari University College London mengatakan hasil uji tersebut terbilang efektif dan dapat memberikan harapan baru bagi penderita alzheimer. "Hasilnya terlihat sederhana tapi nyata. Ini jelas bukan obat ajaib tapi sepertinya 'akhir dari awal' yang pasti," ujar Hardy.

Uji klinis itu merupakan terbesar pertama dalam satu generasi yang berhasil memperlambat penurunan kognitif. (Foto: freepik/freepik)

Perusahaan yang sama sebelumnya mengumumkan mereka memiliki obat alzheimer yang disebut aducanumab. Namun, peluncurannya di AS dikritik secara luas dan Uni Eropa menolak untuk mengizinkannya karena masih ragu dengan khasiat obat tersebut.

Profesor psikiatri untuk lansia Rob Howard di UCL mengatakan penemuan obat ini di masa depan akan sangat bermanfaat bagi penderita alzheimer. Ini akan menjadi kabar baik bahwa mereka yang memiliki penyakit penghancur memori ini memiliki peluang untuk pulih atau setidaknya memperlambat perkembangan penyakitnya.

"Ini adalah hasil statistik yang jelas positif dan mewakili sesuatu dari momen bersejarah, ketika kita melihat modifikasi meyakinkan pertama dari penyakit Alzheimer. Tuhan tahu, kita sudah menunggu cukup lama untuk ini." (aru)

Baca Juga:

Studi Baru Menunjukkan Minyak Zaitun Mampu Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Alzheimer

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan