Kenali Potensi Alergi Pada Anak


Kenali alergi pada si kecil. (Sumber: Pexels/Pixabay)
KEINGINAN dan harapan terbesar setiap orang tua yakni ingin anaknya tumbuh kembang secara optimal, termasuk anak dengan kondisi alergi. Orang tua perlu mengetahui anak yang alergi tetap dapat tumbuh optimal dan berprestasi jika alerginya diatasi dengan deteksi secara dini.
Penyakit alergi seperti asma, rinitis alergi, alergi makanan, dermatitis atopik, serta alergi protein susu sapi merupakan kasus alergi yang paling banyak diderita oleh anak. Prof. Dr. dr Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes, dokter Konsultan Alergi Immunologi Anak menjelaskan alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling sering dialami anak-anak di Asia.
Baca juga:
Kejadian alergi susu sapi pada anak-anak di Indonesia yaitu 0,5 persen - 7,5 persen. Meskipun sebagian besar anak-anak pulih dari gejala saat meninggalkan periode balita, tetapi bukan berarti alergi ini bisa disepelekan.
"Jika kondisi alergi terdiagnosis sejak awal dan segera dikonsultasikan ke dokter maka dapat dilakukan tata laksana yang tepat sehingga tumbuh kembangnya optimal. Sebaliknya, jika terlambat didiagnosis dan orang tua mendiagnosis sendiri, maka bisa muncul dampak-dampak tidak diinginkan, yaitu dampak kesehatan yaitu tumbuh kembang anak, serta meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi atau sakit jantung di kemudian hari," urainya.

Selain dampak untuk kesehatan, ada pula dampak ekonomi dan dampak psikologis yang timbul dari hal ini. Dari segi ekonomi tentu saja membengkaknya pengeluaran karena harus sering berobat ke dokter. Sementara dampak psikologis karena bisa timbul stres pada ibu dan anaknya.
Ia juga mengatakan gejala yang bisa terjadi jika anak mengalami alergi susu sapi sangatlah beragam. Gejala alergi susu sapi dapat muncul dengan gejala ringan, sedang sampai berat, dan dapat mengenai tiga organ. Kejadian yang paling sering yaitu keluhan di saluran cerna seperti diare sebanyak 53 persen, kemudian kolik 27 persen.
Baca juga:
Gejala alergi susu sapi bisa juga bisa mengenai di saluran napas, misalnya batuk-batuk di malam hari ke arah pagi hari. Kejadian gejala di saluran napas yaitu asma 21 persen, rinitis 20 persen.
"Gejala alergi bisa muncul di kulit, organ ketiga, kebanyakan berupa eksim atau dermatitis atopik sebanyak 35 persen, sedangkan biduran atau urtikaria sebesar 18 persen. Gejala yang berat berupa sistemik yaitu timbulnya anafilaksis sebesar 11 persen," urai Profesor Budismos.

Faktor risiko berkembangnya alergi pada si kecil dapat berasal dari faktor genetik atau keturunan yaitu dari keluarga dengan riwayat alergi. Adapun kasus alergi protein susu sapi umumnya terjadi pada si kecil yang tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). Oleh karena itu, pencegahan alergi protein susu sapi dapat dilakukan dengan cara memberikan ASI eksklusif bagi anak.
Namun, jika ibu tidak memungkinkan untuk memberikan ASI dan si kecil berbakat alergi tapi belum muncul gejala alerginya, maka dapat diberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan protein hidrolisa parsial (PHP).
"Jika gejala alergi sudah muncul dapat diatasi dengan nutrisi medis khusus yaitu susu dengan protein terhidrolisa ekstensif, susu dengan isolat protein kedelai (soya) atau susu asam amino,” jelas Profesor Budi. (avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
