Kenali Penyebab Infeksi Salmonella?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 18 April 2022
Kenali Penyebab Infeksi Salmonella?

Daging mentah biasanya mengandung bakteri Salmonella. (Foto: Unsplash/Mel Elías)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia akan menarik produk cokelat telur Kinder Joy karena adanya dugaan kontaminasi infeksi bakteri Salmonella. Penarikan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan akibat dugaan penyebaran bakteri Salmonella yang ditemukan pada makanan anak-anak itu di Inggris beberapa waktu lalu.

Mengutip laman Alodokter, Salmonella merupakan salah satu bakteri yang bisa menyebabkan penyakit infeksi. Infeksi Salmonella dapat menimbulkan gejala berupa sakit perut, diare, muntah, dan demam selama sekitar empat sampai tujuh hari. Umumnya akan dirasakan oleh anak-anak di bawah usia lima tahun.

Bakteri Salmonella bisa hidup di usus manusia dan hewan. Pada kebanyakan kasus, manusia paling sering terkena infeksi Salmonella melalui konsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi feses atau kotoran yang mengandung bakteri tersebut. Jenis makanan yang paling umum terinfeksi bakteri Salmonella adalah daging mentah baik daging sapi, unggas, maupun makanan laut.

Baca juga:

Bukan Tindakan Egois, Bunuh Diri Bukanlah Sebuah Pilihan

Apa Penyebab Infeksi Salmonella?
Sebisa mungkin kupas kulitnya. (Foto: Unsplash/Anna Pelzer)

Selain itu, ada juga di telur mentah atau telur setengah matang dari hewan yang terinfeksi Salmonella, buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci, susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi, hingga makanan olahan seperti chicken nugget.

Makanan lain juga bisa terkontaminasi bakteri Salmonella saat disiapkan oleh orang yang tidak mencuci tangan dengan benar sebelum mengolah atau menyajikan makanan. Infeksi Salmonella juga dapat terjadi jika menyentuh, mencium, atau membelai hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan burung.

Langkah pencegahan infeksi Salmonella perlu dilakukan di semua tahap prosedur pembuatan makanan, mulai dari produksi, pemrosesan, pengemasan, hingga penyiapan makanan, baik di industri makanan, restoran, atau rumah.

Baca juga:

DPRD Solo Temukan Kinder Joy Masih Dijual Bebas di Pasar Modern

Apa Penyebab Infeksi Salmonella?
Cuci tangan sebelum memegang makanan. (Foto: Unsplash/Clay Banks)

Ada berbagai cara untuk meminimalkan infeksi Salmonella yang bisa dilakukan, dari yang paling mudah adalah mencuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah menggunakan toilet. Jangan meletakkan makanan yang sudah dimasak di atas piring yang sebelumnya berisi daging mentah. Hindari juga mengonsumsi telur mentah atau makanan yang mengandung telur mentah, termasuk adonan kue atau mousse cokelat.

Sebelum mengonsumsi buah dan sayuran yang dibeli dari luar, coba cuci dan kupas kulitnya jika memungkinkan. Yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan permukaan dapur sebelum menyiapkan makanan. (and)

Baca juga:

Indonesia Ikut Tarik Peredaran Cokelat Telur Kinder karena Mengandung Salmonella

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan