Kesehatan

Indonesia Ikut Tarik Peredaran Cokelat Telur Kinder karena Mengandung Salmonella

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 11 April 2022
Indonesia Ikut Tarik Peredaran Cokelat Telur Kinder karena Mengandung Salmonella

Cokelat kinder diketahui mengandung salmonella. (Foto: kinder)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SETELAH ditarik dari Inggris dan Singapura, kini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia untuk sementara akan menghentikan peredaran semua produk merek Kinder. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan akibat dugaan penyebaran bakteri Salmonella yang ditemukan pada makanan anak-anak itu di Inggris beberapa waktu lalu.

Penghentian peredaran ini juga dilakukan seiring dengan proses pengujian random sampling di seluruh wilayah Indonesia terhadap produk merek Kinder yang telah terdaftar di BPOM. "Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella," tulis BPOM dalam keterangan tertulis, Senin (11/4).

Baca Juga:

Banyak Bakteri Baik dalam Dua Potong Tempe

Badan POM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Produk Kinder yang ada di Indonesia sebenarnya berbeda dengan produk yang tersebar di Inggris dan sejumlah negara Eropa lainnya. Produk merek Kinder yang terdaftar di BPOM berasal dari India dengan nama varian produk antara lain Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls. "Produk tersebut diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD," kata BPOM.

Sementara produk yang ditarik di Inggris dan negara Eropa lainnya sesuai dengan peringatan publik yang diterbitkan oleh Food Standard Agency/FSA adalah produk cokelat merek Kinder Surprise dalam kemasan tunggal 20 gram dan kemasan isi tiga, dengan batas tanggal kedaluwarsa 7 Oktober 2022.

Produk Kinder yang beredar di Indonesia berasal dari India. (Foto: Kinder)

Negara-negara itu juga memperluas penarikan produk terhadap Kinder Surprise kemasan 100 gram, Kinder Mini Eggs kemasan 75 gram, Kinder Egg Hunt Kit kemasan 150 gram, dan Kinder Schokobons kemasan 200 gram dengan tanggal kedaluwarsa 20 April 2022-21 Agustus 2022.

"Semua produk cokelat Kinder diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia. Keseluruhan produk cokelat merek Kinder yang ditarik tersebut tidak terdaftar di Badan POM," terang BPOM.

Badan POM juga meminta masyarakat agar segera melapor jika menemukan produk cokelat merek Kinder yang tidak terdaftar di Badan POM. "Bisa melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia," imbaunya.

Dilansir Channel News Asia, Singapore Food Agency (SFA) mengungkapkan penarikan cokelat kinder suprise dari Singapura pada Rabu (6/4). SFA mengumumkan penarikan cokelat favorit anak-anak itu dalam range yang lebih luas. Ada beberapa tambahan cokelat kinder yang ditarik adalah Kinder Mini Eggs, Kinder Egg Hunt Kit dan Kinder Surprise Maxi dari Belgia.

Baca Juga:

Sarang Bakteri, Ini Cara Aman Saat di Toilet Umum

Produk yang dicurigai terkontaminasi memiliki tanggal best before antara 20 April dan 21 Agustus 2022. SFA mengatakan penarikan terbaru mengikuti peringatan penarikan yang dikeluarkan oleh Otoritas Keamanan Pangan Irlandia untuk produk karena kemungkinan adanya salmonella, bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan seperti demam, kram perut dan diare.

Salmonella adalah jenis bakteri yang seringkali menyebar lewat makanan. (Foto: Unsplash/CDC)

Salmonella adalah jenis bakteri yang seringkali menyebar lewat makanan. Infeksi bakteri ini dalam makanan tak bisa dicium, dilihat, atau dirasakan. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Salmonella disebut salmonellosis.

Melansir laman WebMD, penyebar salmonella adalah daging yang mentah atau kurang matang, buah mentah atau sayur, susu unpasteurisasi dan dairy product lain, telur mentah atau belum matang, dan makanan yang diproses. Salmonellosis adalah penyakit bakteri umum yang mempengaruhi saluran usus. Bakteri Salmonella biasanya hidup di usus hewan dan manusia dan dikeluarkan melalui feses. Manusia paling sering terinfeksi melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Gejala infeksi Salmonella ini terkadang sering tak terdeteksi. Namun beberapa orang lainnya mengalami diare, demam, dan kram perut dalam waktu delapan sampai 72 jam. Kebanyakan orang sehat sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus. Masa inkubasi berkisar dari beberapa jam hingga dua hari. Sebagian besar infeksi salmonella dapat diklasifikasikan sebagai flu perut (gastroenteritis). Tanda dan gejala infeksi Salmonella termasuk:

- Mual

- Muntah

- Kram perut

- Diare

- Demam

- Panas dingin

- Sakit kepala

- Darah dalam tinja yang sering disebut menjadi gejala infeksi Salmonella.

(dgs)

Baca Juga:

Louis Vuitton Produksi Masker Wajah untuk Lawan COVID-19

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan