Bukan Tindakan Egois, Bunuh Diri Bukanlah Sebuah Pilihan

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 10 September 2020
Bukan Tindakan Egois, Bunuh Diri Bukanlah Sebuah Pilihan

Kematian akibat penyakit mental tergolong tinggi. (Foto: Unsplash/fairytailphotography)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

HARI pencegahan bunuh diri sedunia pertama secara resmi diinisiasikan pada 10 September 2003 dan dikelola oleh Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP). World Health Organization (WHO) juga mensponsorkan gerakan ini.

Sayangnya, walau sudah 17 tahun merayakan hari pencegahan bunuh diri sedunia. Penyakit mental tidak menerima simpati dan pengakuan yang sama dengan penyakit fisik.

Baca Juga:

Cara Mencegah Bunuh Diri: Datang, Duduk, Dengarkan

diri
Sama seperti COVID-19, depresi tidak memandang siapa dirimu dan bisa dialami oleh siapa saja. (Foto: Unsplash/kaimantha)

Ini dibuktikan dengan masih maraknya stigma-stigma negatif, kepercayaan, tanggapan mengenai kesehatan mental dan bunuh diri masih sangat tinggi. Terutama di negara-negara yang cenderung lebih konservatif dan religius seperti Indonesia.

Setiap ada kasus bunuh diri, bukannya bersimpati atau berempati, banyak orang malah menghakimi. Salah satunya adalah orang yang bunuh diri itu egois. Padahal, para korban pasti sudah mengalami banyak kesusahan, kesedihan, dan penghakiman selama hidupnya. Sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Sudah meninggalpun, masih harus dibenci.

Seperti contoh kasus bunuh diri Robin Williams, walau banyak orang tentunya menyayangkan kepergian tokoh ikonik ini, banyak yang malah berkomentar negatif.

Melansir laman The Guardian, banyak yang berkomentar seperti, "sangat egois dan teganya kamu meninggalkan keluargamu seperti itu," atau "bunuh diri saat kamu memiliki segalanya adalah keegoisan maksimal," dan banyak lagi.

Tidak seperti manusia, depresi tidak memandang fisikmu, kepribadianmu, uangmu. Mengatakan bahwa Williams egois karena bunuh diri saat ia memiliki "segalanya". Jika dipikir-pikir adalah komentar yang sangat tidak masuk akal.

Williams tidak memiliki segalanya, apa yang tidak ia miliki? Kebahagiaan, rasa cinta terhadap diri sendiri, harapan, dan banyak lagi. Egois karena meninggalkan keluarga? kebanyakan, tidak semua, orang yang menderita depresi berat atau bunuh diri tidak merasa bahwa orang peduli dengan mereka. Atau mereka merasa menjadi beban di keluarganya dan mereka akan lebih baik tanpa dirinya.

Dean Burnett, seorang dokter ilmu saraf dan penulis, dilansir dari The Guardian, meminta orang-orang yang mengalami penyakit mental yang parah hingga berpikir untuk bunuh diri untuk berpikir logis sama seperti meminta orang dengan kaki yang patah untuk jalan dengan normal.

Baca Juga:

3 Kata yang Kerap Diucapkan Orang yang Ingin Bunuh Diri

diri
Jangan takut untuk mencari bantuan dan jangan menyerah. (Foto: Unsplash/dmey503)

Kita tidak bisa berekspektasi seseorang yang mengalami penyakit mental yang parah untuk berpikir seperti orang-orang yang tidak memiliki penyakit mental. Mungkin buat kamu pasti ada jalan, tapi bagi mereka sudah tidak ada jalan.

Sepertinya banyak orang lupa bahwa tindakan bunuh diri bukanlah hal yang sepele dan gampang. Manusia secara alami memiliki insting yang kuat untuk bertahan hidup. Bayangkan rasa sakit dan penderitaan yang korban bunuh diri alami sehingga ingin dan dapat mengakhiri hidupnya sendiri.

Orang yang meninggal akibat bunuh diri jugalah korban, sama seperti kasus kematian lainnya. Kenapa kita semua tidak bisa perlakukan dengan cara yang sama? Apakah seseorang yang memiliki kanker ingin memiliki kanker? tidak. Sama seperti orang yang memiliki depresi, mereka tidak ingin untuk menjadi depresi. Semua orang di dunia ini ingin bahagia.

Stigma negatif ini menjadi salah satu stigma yang paling berbahaya dan toxic bagi banyak psikolog dan aktivis kesehatan mental. Mengapa? dengan adanya stigma ini, tidak hanya seakan-akan membenci dan menyalahkan korban bunuh diri, tapi memperburuk stigma kesehatan mental yang sudah ada juga memperburuk kondisi orang-orang yang mengalami depresi berat.

"Jika seseorang benar-benar tertekan dan merasa hidupnya tidak berharga, melihat bahwa orang lain menganggap perasaannya egois pasti menambah rasa kebencian dan kesuraman terhadap diri mereka. Karena ini juga menunjukkan bahwa orang akan membenci mereka bahkan dalam kematian," tulis Burnett. (lev)

*Depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Baca Juga:

Waspadai Copycat Suicide, Bunuh Diri Dipicu Figur Publik Dunia

#Bunuh Diri #Depresi #Stres #Stress
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Analisa Psikologi Forensik: Diplomat Arya Bunuh Diri karena Burn Out
Tim Psikologi Forensik menemukan Arya mengalami burn out merujuk pada kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan stres berkepanjangan.
Wisnu Cipto - Selasa, 29 Juli 2025
Analisa Psikologi Forensik: Diplomat Arya Bunuh Diri karena Burn Out
Indonesia
Tidak Ada Kandungan Racun-Narkoba-Alkohol di Tubuh Diplomat Arya, Cuma Paracetamol dan Chlorpheniramine
Puslabfor juga tidak menemukan kandungan alkohol hingga narkoba di jasad Diplomat Arya
Wisnu Cipto - Selasa, 29 Juli 2025
Tidak Ada Kandungan Racun-Narkoba-Alkohol di Tubuh Diplomat Arya, Cuma Paracetamol dan Chlorpheniramine
Indonesia
Tidak Temukan Unsur Pidana, Polisi Umumkan Diplomat Arya Tewas Bunuh Diri
Polda Metro Jaya memastikan kasus kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan karena tewas bunuh diri.
Wisnu Cipto - Selasa, 29 Juli 2025
Tidak Temukan Unsur Pidana, Polisi Umumkan Diplomat Arya Tewas Bunuh Diri
Indonesia
Diplomat Arya Pernah 2 Kali Kirim Email Ingin Bunuh Diri, Tahun 2013 dan 2021
Email pertama dikirim pada Juni-Juli 2013, isinya terkait alasan dan keinginannya untuk bunuh diri.
Wisnu Cipto - Selasa, 29 Juli 2025
Diplomat Arya Pernah 2 Kali Kirim Email Ingin Bunuh Diri, Tahun 2013 dan 2021
Indonesia
Anggota Komisi I DPR Duga Diplomat Kemlu Dibunuh Jelang Mutasi ke Eropa
Diplomat Kemenlu ditemukan tewas misterius di kamar indekos.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 Juli 2025
Anggota Komisi I DPR Duga Diplomat Kemlu Dibunuh Jelang Mutasi ke Eropa
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, dr. Adhi memperingatkan bahwa hal tersebut dapat berujung pada depresi resisten pengobatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Indonesia
Mahasiswi Loncat Sungai Bengawan Solo, UNS Pastikan Korban Punya Masalah Kejiwaan
DA menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS sejak Januari 2025 dan sudah direkomendasikan untuk ke psikiater.
Dwi Astarini - Kamis, 03 Juli 2025
Mahasiswi Loncat Sungai Bengawan Solo, UNS Pastikan Korban Punya Masalah Kejiwaan
Indonesia
Pegawai Bunuh Diri Lompat dari Helipad Gedung BI, Polisi Telaah Rekaman CCTV
Polisi masih menyelidiki motif serta latar belakang kejadian aksi bunuh diri karyawan BI.
Wisnu Cipto - Selasa, 27 Mei 2025
Pegawai Bunuh Diri Lompat dari Helipad Gedung BI, Polisi Telaah Rekaman CCTV
Olahraga
Antony Ngaku Depresi di Manchester United, Mengurung Diri hingga Tidak Makan Berhari-hari
Antony mengaku dirinya depresi saat masih bermain di Manchester United. Ia mengatakan tak makan selama berhari-hari.
Soffi Amira - Selasa, 27 Mei 2025
Antony Ngaku Depresi di Manchester United, Mengurung Diri hingga Tidak Makan Berhari-hari
Bagikan