Kenali Lebih Jauh Penyakit Kaligata


Kaligata muncul akibat reaksi alergi. (Foto: Freepik/Wayhomestudio
PENYAKIT kaligata merupakan bentol-bentol di kulit disertai ruam kemerahan, terasa gatal, dan terkadang terasa perih menyengat. Biasanya kaligata muncul akibat reaksi alergi. Meski demikian, banyak kasus kaligata, terutama kaligata kronik, yang tidak diketahui penyebabnya.
Melansir medicalnewstoday, berdasarkan lama penyakitnya, kaligata yang disebut juga biduran (urtikaria), terbagi menjadi dua tipe : akut dan kronis.
Kaligata akut berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, atau hilang timbul selama 6 minggu. Sedangkan kaligata kronis adalah kaligata yang menetap atau hilang timbul hingga lebih dari 6 minggu, bahkan bisa selama bertahun-tahun.
Penyakit tertentu, efek samping atau alergi obat, makanan, udara panas atau dingin, dan iritasi akibat paparan zat kimia dapat menjadi penyebab terjadinya kaligata akut.
Sementara penyakit autoimun, infeksi, stres, dan reaksi gigitan serangga atau parasit, sering dikaitkan dengan kaligata kronis atau kaligata berulang. Meski demikian, sebagian besar kasus kaligata kronis tidak diketahui penyebabnya.
Kaligata dapat dicegah atau diringankan dengan cara-cara berikut:
Baca juga:
Makan Nanas Bikin Mulut Gatal? Ini Penyebabnya

1. Menghindari faktor pemicu
Kaligata muncul ketika kamu terpapar suhu panas atau dingin atau ketika baru saja mencoba makanan tertentu. Dengan mencatat kemungkinan faktor pemicu, kamu akan menjadi lebih mudah mengetahui sekaligus menghindari pemicu terjadinya kaligata.
2. Jangan digaruk
Menggaruk kaligata justru dapat membuat kulit iritasi. Jika tidak tahan dengan rasa gatalnya, kompres dengan es yang dibungkus kain selama beberapa saat.
3. Berendam oatmeal
Sifat antiperadangan pada oatmeal dapat meredakan gatal dan bengkak kaligata. Tambahkan 1-2 cangkir oatmeal koloid ke dalam bak mandi berisi air hangat suam kuku. Pastikan air tidak terlalu panas, karena justru dapat memperparah kaligata. Berendamlah dalam larutan oatmeal selama 15 menit dan keringkan kulit dengan lembut.
Baca juga:

4. Hindari stres
Stres dapat memperburuk rasa gatal akibat kaligata, jadi sebisa mungkin hindari stres dan tenangkan dirimu. Lakukan kegiatan yang bisa membuat kamu menjadi lebih santai, seperti relaksasi, mendengarkan musik, berjalan-jalan, latihan pernapasan, atau meditasi.
5. Minum obat antihistamin
Antihistamin dapat membantu mengurangi gatal dan bengkak. Kamu dapat konsultasi kepada dokter mengenai jenis obat antihistamin yang paling cocok untuk kondisimu.
6. Mengoleskan losion
Untuk mengatasi kaligata, kamu bisa mengoleskan losion yang mengandung calamine. Losion calamine mengandung zinc oksida yang bermanfaat meredakan gatal. Losion calamine memiliki warna khas merah mudah.
Pilihan lainnya adalah mengoleskan losion mengandung lidah buaya, karena tanaman ini dapat menenangkan, mendinginkan, dan meringankan gatal. Namun, Jangan lupa untuk selalu melakukan tes terlebih dahulu sebelum menggunakannya di seluruh tubuh.
Apabila tidak ada reaksi iritasi atau alergi, penggunaan produk tersebut bisa dilanjutkan.
7. Pertimbangkan akupunktur

Mungkin kamu tidak mengira bahwa akupunktur dapat membantu mengurangi rasa gatal, terutama gatal yang bersifat kronis.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa akupuntur ditambah pemberian obat antihistamin, efektif dalam meredakan gejala kaligata kronis. Jika berminat, pilihlah ahli akupunktur yang kompeten untuk memberikan terapi pengurang rasa gatal akibat kaligata.
Pencegahan dan cara meringankan kaligata tampak mudah. Namun, kamu tetap harus memeriksakan diri ke dokter kulit, terutama jika rasa gatal tidak kunjung berkurang dan sembuh.
Dokter mungkin akan menyarankan tes alergi untuk menentukan penyebab pasti munculnya kaligata. Setelah itu, dokter akan meresepkan obat yang tepat untuk mengatasi kondisimu.(dgs)
Baca juga:
Kulit Telinga Kering, Mengelupas, Bahkan Gatal. Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
