Kenali 7 Etika Saat Traveling ke Tempat Baru


Memahami kebiasaan sekitar merupakan hal yang penting. (Foto: Pixabay/Chulmin1700)
TRAVELING atau berlibur ke tempat yang baru merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan. Salah satunya bisa mendapat pengalaman baru yang menarik dan berharga.
Namun, setiap tempat tentunya memiliki kebiasaan atau kode etik yang berbeda dari tempat asalnya. Seperti halnya ketika traveling ke tempat baru yang belum pernah kamu kunjungi, memahami kebiasaan sekitar merupakan hal yang penting.
Melansir twodustytravelers.com dan antaranews.com, berikut etika-etika tersebut.
Baca Juga:

Etika pertama adalah kamu adalah tamu dan tidak tinggal di tempat itu. Jadi, sebagai tamu, kamu perlu menghormati tuan rumah.
Contohnya, ketika kamu sedang berjalan-jalan, hormati segala sesuatu yang ada di daerah itu, dan bersikap sopan pada semua orang.
Etika kedua, dukung bisnis pariwisata lokal. Sopir taksi, perusahaan tur, hotel, apa saja. "Ingatlah untuk membeli oleh-olehmu di pasar lokal, bukan di toko suvenir bandara," ungkap twodustytravelers.com.
Dalam banyak kasus, bila kamu membeli di toko setempat, pengeluaranmu akan lebih hemat. Kamu bisa mendapatkan pengalaman yang lebih menyenangkan dan autentik. Juga mungkin akan mendapatkan teman. Asalkan tidak keterlaluan dalam menawar.
Etika ketiga, patuhi aturan setempat. Biasanya setiap daerah memilih aturan soal apa yang boleh dan tidak boleh. Sebaiknya patuhi aturan itu, karena setiap daerah punya adat istiadat yang mungkin berbeda dari daerah asalmu.
Baca Juga:
Pentingnya Promosi Pariwisata Berbasis Teknologi

Di Bali, misalnya, ada aturan tidak boleh menginjak sesajen. Patuhilah aturan tersebut sebagai bentuk dalam menghormati tradisi setempat.
Etika keempat, pakailah pakaian yang sesuai. Pada sebuah tempat baru, bisa saja memilik aturan berpakaian tertentu. Seperti dilarang memakai baju seksi dan celana pendek di tempat umum.
Etika kelima, perhatikan cara berbicara. Beberapa negara atau daerah mungkin memiliki sejarah atau konflik politik yang rumit. Jadi, jangan anggap remeh kenyataan bahwa penduduk setempat mungkin sensitif dengan topik pembicaraan tertentu.
Etika keenam, bijaklah saat berfoto. Saat traveling tentu tidak lengkap tanpa mengabadikan momen dengan berfoto. Namun, ada beberapa tempat wisata yang menetapkan aturan soal berfoto, bahkan ada yang melarang.
Kemudian, apabila bertemu penduduk setempat dan ingin berswafoto atau memotret mereka, tanyakan terlebih dulu apakah mereka ingin difoto. Kemudian, beritahu juga apabila kamu ingin mengunggah foto tersebut ke media sosial.
Etika ketujuh, menjaga lingkungan. Saat traveling, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan setempat. Sebagai wisatawan, kamu tentu memiliki tanggung jawab untuk merawat tempat yang dikunjungi. Apabila kebersihan terjaga, kamu juga membnatu tempat itu untuk bisa terus dikunjungi. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
