Kemenkes Masih Hitung Harga Vaksin Corona

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 19 Oktober 2020
Kemenkes Masih Hitung Harga Vaksin Corona

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan pada November hingga Desember akan ada 9,1 juta orang yang dapat divaksinasi.

Yuri mengatakan saat ini tinggal vaksin Sinopharm yang belum diketahui harga pastinya. Jika sudah diketahui harga pastinya, segera diajukan anggaran ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Namun, pemberian vaksin itu juga telah didasari izin emergency use authorization dari BPOM dan sertifikasi kehalalan dari MUI serta Kementerian Agama yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

Baca Juga

Vaksin Corona Diprioritaskan Kelompok Usia 18-59 Tahun dan tak Miliki Penyakit Bawaan

"Ini dibiayai dengan APBN, tapi kita berharap minggu ini semuanya sudah clear sehingga kita akan bisa mengajukan anggaran ke Kemenkeu untuk pengadaan yang 9,1 juta," ujar Yuri kepada wartawan, Senin (19/10).

"Tentang berapa rupiahnya belum, belum kita dapatkan secara detail karena dari Sinopharm kita menunggu G42. Kalau yang lainnya sudah, jadi kita jadikan satu nanti."

Adapun prioritas dari 9,1 juta orang yang akan mendapatkan vaksin adalah tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19 dan pekerja yang bekerja di bidang public service, seperti aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP, serta petugas yang bekerja di bandara, stasiun, dan tempat publik, juga kelompok penerima bantuan BPJS Kesehatan.

Yuri mengatakan, pada awal 2021, nantinya Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin secara mandiri. Hanya bahan bakunya yang dibeli dari China. Kemudian pemerintah akan mengkaji penggunaan vaksin bagi kelompok mandiri.

"Yang lainnya kita sedang membahas skema vaksinasi mandiri, tapi ruang untuk itu sedang kita siapkan sehingga tidak 100 persen vaksinasi ini ditanggung APBN, tetapi yang mampu mandiri kita akan persilakan untuk melaksanakannya secara mandiri," ucap Yuri.

Yuri mengatakan pemerintah sedang mengkaji skema pemberian vaksin bagi kelompok mandiri. Namun, belum diputuskan vaksin apa yang akan disediakan bagi kelompok mandiri tersebut.

"Kita sedang menghitung skemanya apakah ini akan menggunakan produksi dari Sinovac, karena Sinovac ini kita prioritaskan dulu untuk yang APBN," ujarnya.

Kementerian Kesehatan menyatakan kebutuhan vaksin untuk Indonesia sebanyak 370 juta dosis vaksin. Jumlah kebutuhan itu dihitung berdasarkan angka untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd comunity yakni cukup 70 persen penduduk Indonesia yakni sekira 160 juta orang.

"Apabila menggunakan platform (vaksin) Sinovac maka kita butuh dual dosis jadi dua kali 160 juta, 320 juta yang perlu kita vaksin," ujar Yurianto.

Ia menjelaskan untuk mencapai kekebalan komunitas tidak perlu sampai 100 persen. Karena itu, jumlah 320 juta dosis diperkirakan cukup untuk vaksinasi di Indonesia.

Meskipun kebutuhan sebanyak 320 dosis, namun kepastian ketersediaan vaksin hingga Desember hanya untuk 9,1 juta orang. Sementara sisanya akan dilakukan pada 2021.

Ia juga mengatakan, dalam proses vaksinasi juga mengikuti syarat yang digunakan dalam uji klinis fase ketiga perusahaan vaksin yang akan digunakan Indonesia tahap awal yakni Sinovac Biotech, Sinopharm dan CanSino Biological.

"Kita tahu untuk Sinovac, Sinopharm, CanSino vaksinasi hanya untuk kelompok 18-59 tahun, maka kelompok ini lah yang akan kita vaksin dan dalam uji klinis di kelompok itu tidak boleh mempunyai komorbi berat," ujar Yurianto.

Baca Juga

MUI Masih Cek Kehalalan Vaksin COVID-19 dari Tiongkok

Karena itu, tidak adanya data uji klinis dari ketiga perusahaan untuk kelompok usia 0-18 tahun dan 59 ke atas, maka vaksinasi belum dapat dilakukan. Namun demikian, ia memastikan terus menaklukan penelitian terhadap kelompok usia tersebut.

"Bukan berarti kita abaikan, tapi kami terus lakukan penelitian, begitu pun dunia, tapi di tahap awal ini kita pakai data yang kita pakai karena memang uji klinis usia itu. Itu yang harus kita pahami bersama dan tidak berarti kami tinggalkan," ujarnya. (Knu)

#COVID-19 #Vaksin Covid-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan