Vaksin Corona Diprioritaskan Kelompok Usia 18-59 Tahun dan tak Miliki Penyakit Bawaan

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 19 Oktober 2020
Vaksin Corona Diprioritaskan Kelompok Usia 18-59 Tahun dan tak Miliki Penyakit Bawaan

Ilustrasi vaksin COVID-19. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menyebut, kelompok usia 18 hingga 59 tahun menjadi prioritas vaksinasi COVID-19.

Menurut Yurianto, hal itu jadi syarat dari produsen vaksin yakni Sinovac, Sinofarm, dan Cansino.

“Kelompok inilah yang akan kita vaksin,” ungkapnya secara virtual dalam Update Kesiapan Vaksin COVID-19 di Indonesia yang diselenggarakan Kemenkes, Senin (19/10).

Baca Juga

Jokowi Perintahkan Cegah Lonjakan COVID-19 Saat Libur Panjang Oktober

Selain itu, Yuri mengatakan bahwa dalam uji klinis, penerima vaksin tidak boleh mempunyai komorbid atau penyakit penyerta.

“Dan di dalam uji klinisnya juga disebutkan di kelompok itu tidak boleh ada yang berpenyakit komorbid berat,” jelasnya.

Yuri juga mengatakan bahwa tidak semua umur 18 sampai 59 tahun disuntik vaksin karena melihat ada komorbid atau tidak.

“Dan ini pun juga tidak kemudian seluruh usia 18 sampai 59 kita suntik. Karena pada kelompok yang dengan komorbid berat pun juga tidak memiliki data untuk dilakukan penyuntikan,” tambah mantan Jubir Penanganan COVID-19 ini.

Ia memastikan, usia diluar umur tersebut, akan tetap mendapat perhatian.

“Tetapi bukan berarti kita akan abaikan. Tentunya dengan berjalannya waktu kita akan melakukan penelitian. Ini yang harus kita pahami bersama bukan berarti kita tinggalkan,” ucapnya.

Ia juga memastikan, pemerintah sudah mendapatkan kepastian dari perusahaan vaksin Tiongkok, Sinovac, Sinopharm, dan Cansino. Nantinya, pada November hingga Desember akan ada 9,1 juta orang yang dapat divaksinasi.

Yuri mengatakan Sinovac memberikan komitmen kepada Indonesia untuk dapat membeli vaksin dalam bentuk jadi sebanyak 2 kali pengiriman.

Pertama pada bulan November akan dikirimkan 1,5 juta dan di bulan Desember 1,5 juta vaksin. Vaksin Sinovac dibutuhkan 2 kali dosis sehingga total yang bisa divaksinasi adalah 1,5 juta orang.

Saat ini tim inspeksi dari BPOM, Kemenag dan MUI berkunjung ke Tiongkok untuk meminta sharing data terkait proses pembuatan dan kehalalannya vaksin tersebut.

Selain itu, pemerintah juga meminta sharing data terkait hasil uji klinis fase 3 yang telah selesai dilakukan di Brazil, Tiongkok, dan negara lainnya.

"BPOM bersama MUI dan Kemenag juga melakukan inspeksi terhadap proses pembuatannya terkait sertifikat kehalalannya, ini yang dilakukan di Sinovac dan sedang berproses," kata Yuri.

Selain itu, di Tiongkok, pemerintah juga bertemu dengan perusahaan vaksin Sinopharm. Yuri mengatakan Sinopharm berkomitmen untuk menjual vaksin ke RI sebanyak 15 juta dosis pada bulan Desember.

Jika pemakaian 1 orang 2 dosis, maka vaksin Shinopharm dapat digunakan untuk 7,5 juta orang.

Baca Juga

PKS: Kasihan Pengusaha Penginapan bila Warga Tak Patuh Protokol Kesehatan

Pemerintah juga bertemu dengan perusahaan pemproduksi vaksin Cansino, yang berkomitmen menyediakan 100 ribu dosis bagi pemerintah Indonesia.

Yuri menyebut vaksin Cansino dipakai 1 dosis. Dengan demikian total pada November-Desember akan ada 9,1 juta penduduk RI yang bisa divaksinasi. (Knu)

#COVID-19 #Vaksin Covid-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan