Kemenkes Bentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara


Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu (tengah). (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Pemerintah membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara sebagai respons kondisi udara di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang saat ini mengkhawatirkan.
Ide tersebut diinisiasi oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Komite yakni Agus Dwi Susanto.
"Pak Menteri dengan merespons cepat membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara dan ketuanya Prof Agus," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, Senin (28/8).
Baca Juga:
PSI Pertanyakan Keseriusan Pemprov DKI Atasi Polusi Udara
Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara melakukan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya polusi bagi kesehatan, serta upaya pencegahan.
"Penanganan pneumonia di rumah sakit Jabodetabek kami inventarisasi kemampuannya agar semua bisa menangani pneumonia di Jabodetabek," ujarnya.
Baca Juga:
Polusi Udara Meningkat, Ini Cara Bikin Kualitas Udara di Rumah Tetap Sehat
Lebih lanjut, Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara Agus Dwi Susanto mengatakan, kebijakan ini adalah langkah dalam penurunan risiko penyakit ISPA akibat buruknya kualitas udara.
Sebab, kata dia, angka kasus ISPA meningkat beberapa bulan terakhir dampak polusi udara Jabodetabek dan sekitarnya yang kurang baik.
"Kita membantu untuk pemantauan kualitas udara, di wilayah DKI, khususnya nanti akan dilakukan pemasangan-pemasangan sensor udara di puskesmas atau RS sebagai upaya membantu kementerian lain dalam mendeteksi polusi udara," urainya. (Asp)
Baca Juga:
Tekan Suhu Panas dan Polusi Udara, Gulkarmat DKI Semprot Jalan Protokol
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika

Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah

4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia

Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker

Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 Dunia, Nomor 1 Kinshasa

Menteri LH: Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi Kena Sanksi

Pemprov DKI Libatkan Daerah Aglomerasi untuk Atasi Polusi Udara Jakarta

Jakarta Dihantam Polusi Terburuk Ketiga Dunia pada Selasa (15/7), Warga Diminta Pakai Masker Saat di Luar Ruangan
