Kasus COVID-19 Jateng Naik, Keterisian ICU 5 RS di Solo Capai 100 Persen
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah mencatat dari total kapasitas tempat tidur sekitar 763 yang disediakan oleh 16 rumah sakit, saat ini sudah terisi 73 persen.
Khusus untuk ruang ICU, ketersediaan bed atau tempat tidur bagi pasien tersebut tersisa 4 unit saja. Data tersebut tercaat sampai tanggal 14 Juni.
Perinciannya, untuk ruang ICU sudah terisi 123 orang atau 91,51 persen dan ruang isolasi biasa 68 persen atau sekitar 433 orang. Dari data tersebut, sebanyak lima rumah sakit di Solo diketahui tingkat keterisian ICU mencapai 100 persen.
Baca Juga:
"Melonjaknya kasus COVID-19 di Jateng khususnya di eks Karesidenan Surakarta mulai berdampak pada Solo. Sebanyak lima rumah sakit di Solo tingkat keterisian sudah mencapai 100 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, Kamis (17/6).
Kelima rumah sakit tersebut adalah RS Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin Surakarta, RS Panti Waluyo, Kasih Ibu, Hermina, dan Rumah Sakit Bung Karno (RSBK).
Sementara itu, pasien dari luar Kota Solo mendominasi jumlah penggunaan ruang isolasi non-ICU atau biasa.
Ning mengatakan, dari 433 pasien, sekitar 345 pasien atau 63 persen adalah warga luar Solo dan sekitar 37 persen atau 88 orang adalah warga Solo.
"Saya meminta pada rumah sakit untuk menambah kapasitas ruang ICU karena ada lonjakan kasus corona," kata dia.
Baca Juga:
Laga Persahabatan, Bali United Tundukkan Persis Solo di Stadion Manahan
Ia menambahkan, kalau ada terkendala soal penambahan ruang ICU diusahakan untuk mintakan bantuan ke pemerintah pusat. Pemkot juga meminta agar kapasitas ICU tersebut dioptimalkan.
"Langkah tersebut dilakukan mengingat hampir di setiap daerah mengalami kenaikan kasus COVID-19. Kami meminta masyarakat untuk selalu waspada dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan keluarga," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Ditemukan COVID-19 Varian India, Gibran Larang Warga Solo Bepergian ke Zona Merah
Bagikan
Berita Terkait
Ada Penambangan di Gunung Slamet. Pemprov Ajukan Jadi Kawasan Taman Nasional
Bengkel Motor Satu Lantai di Solo Terbakar, Warga Geger
Belasan ASN Solo Terjaring Razia Kendaraan di Balai Kota, Telat Bayar Pajak
Gunung Merapi Status Siaga Level III, 7 Pendaki Ilegal Diamankan Polisi
Runner yang Meninggal dalam Ajang Siksorogo Lawu Ultra 2025 Dimakamkan, Wakil Bupati Karanganyar Sebut Kehilangan Putra Terbaik
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
Pemprov Jateng Kembalikan Kebijakan 6 Hari Sekolah Jadi Polemik, Wagub Taj Yasin: masih Dikaji
Air Hujan di Solo Terkontaminasi Microplastik, Bahayakan Kesehatan
UMP dan UMSP Jateng 2026 Ditetapkan 8 Desember
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen