Kasus Corona di DPRD DKI Melonjak, Pimpinan Minta Seluruh Anggota Dites Swab
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, saat ini telah terjadi penambahan kasus positif COVID-19 baru di lingkungan Dewan Parlemen Kebon Sirih.
Namun, Politikus PDIP ini tak mengungkapkan secara gamblang berapa jumlah kasus baru di DPRD. Dia menjelaskan yang terpapar corona anggota DPRD dan dua Penyedia Jasa lainnya Orang Perorangan (PJLP) di fraksi partai.
Baca Juga
Update Kasus Corona DKI Senin (10/8): 26.193 Positif, 16.446 Orang Sembuh
"Ada anggota dan PJLP di dua fraksi kembali terpapar. Ini yang harus kita antisipasi sejak dini," ucap Prasetyo di Jakarta Senin (10/8).
Ia pun meminta agar seluruh jajaran fraksi partai menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) swab, mengingat bertambahnya angka positif di lingkungan DPRD DKI Jakarta.
"Mulai hari ini, sampai sepekan kedepan saya mewajibkan seluruh fraksi tanpa terkecuali menjalani swab tes, termasuk tenaga ahli dan PJLP di masing-masing lantai fraksi," paparnya.
Tes swab, menurut Prasetyo, perlu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 di lingkungan DPRD DKI.
Sebagai upaya mitigasi penularan, lanjut Prasetyo, DPRD DKI juga memberlakukan pembatasan aktifitas kantor selama dua pekan kedepan. Lanjut dia, dalam masa pembatasan, seluruh aktifitas akan diawasi dengan ketat. Langkah tersebut diambil sebagai upaya mitigasi penyebaran corona.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan bersama empat wakilnya, Mohamad Taufik, Abdurrahman Suhaimi, Misan Samsuri, dan Zita Anjani.
Seluruh kegiatan hanya akan dilakukan dengan mengutamakan skala prioritas. Seperti persiapan pembahasan draf usulan Perubahan APBD tahun anggaran 2020 dari Pemprov DKI.
Baca Juga
Di luar itu, seperti penerimaan aspirasi masyarakat dan penerimaan kunjungan kerja DPRD daerah ke DPRD DKI dihentikan sementara.
"Kalau untuk pembahasan APBD Perubahan tetap akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dalam rapat pembahasan ini juga akan diawasi, yang tidak berkepentingan dilarang masuk ruangan," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Angka Pengangguran Tinggi, DPRD DKI Kritik Kurikulum dan Kualitas Guru di Jakarta
DPRD DKI Dukung Peningkatan Layanan Transjakarta Menuju 5 Abad Jakarta
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih