Karakter Pengudud di Tongkrongan, Ada yang Cuman Modal Bibir

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 06 April 2021
Karakter Pengudud di Tongkrongan, Ada yang Cuman Modal Bibir

Nongkrong tambah seru dengan ngebul. (Foto: Unsplash/Papaioannou Kostas)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MAU tak mau setiap tongkronan pasti ada kepulan asap rokok. Meskipun demikian tetap harus menyadari hibauan pemerintah yang dicantumkan pada setiap kemasan rokok yang dijual di pasaran.

Rokok, udud atau apapun namanya selalu menjadi jembatan yang meramaikan kumpul-kumpul dengan berbagai candaannya. Dalam setiap tongkrongan, tidak semua pengudud punya modal buat ngebul. Bisa jadi ada yang mampu membeli sepak udud, ada yang beli ketengan, tak sedikit pula yang berharap dapat pasokan dari temannya. Ada empat karakter pengudud yang mudah ditemukan di setiap tongkrongan.

Baca Juga:

Curankor, Ancaman Tongkrongan di Negeri Aing

Tipe A, Sebungkus rokok dan korek api

nongkrong
Amunisi di kantong sangat lengkap. (Foto: Pexels/cottonbro)


Tipe pengudud yang satu ini memiliki kemampuan kantong yang lumayan. Terkadang di setiap kali nongkrong dia bisa membawa lebih dari dua pak rokok. Sebagian memang merk udud kesukaannya, beberapa lainnya dibagikan pada teman-teman tongkrongannya. Atau membelikan salah satu teman terdekatnya di tongkrongan.

Dia bisa dengan santai ngebul tanpa rasa khawatir kehabisan mesiu di dompet. Pengudud ini tak keberatan untuk membagi isi bungkus ududnya pada teman yang meminta. Kalau tinggal sebatang di dalamnya, dia tidak pernah melarang orang untuk mengambilnya. Selain masih ada simpanan, dia memiliki alasan ‘warung masih buka’.


Tipe B, Sebungkus di kantong

nongkrong
Pengudud yang tak memiliki korek api. (Foto: Unsplash/Arun Anoop)


Pengudud tipe ini hampir sama dengan tipe A, dia biasanya memiliki sebungkus rokok dan tidak pelit membagi ke teman-temannya. Hanya saja entah disengaja atau memang pelupa, dia selalu tidak membawa korek api. Selalu kebingungan kalau mau ngebul, pinjam korek api ke sana, ke sini. Kalau toh membeli koreak api, biasanya terlupa membawa atau meletakannya.

Alhasil dia memiliki amunisi buat ngebul tapi tidak memiliki senjatanya. Celakanya kalau dia nongkrong dengan teman yang tidak membawa korek api pula. Dijamin asem mulutnya.

Baca Juga:

Mengenal Ragam 'Kasta' di Tongkrongan, Dari Bos Hingga Bansur


Tipe C, Korek api di kantong

nongkrong
Orang yang mengerti benda yang dibawanya sangat vital. (Foto: Pexels/Kelly Lacy)


Pengudud yang satu ini selalu membawa korek api di kantongnya. Kalau di tongkrongan dia bisa menjadi penyelamat tipe B yang selalu kehilangan korek apinya. Bisa jadi dalam pikiran pengudud ini, kehadirannya selalu dinantikan orang lain. Koreak api yang dibawanya bukan tipe yang mahal. Hanya korek api biasanya yang banyak dijual di warung-warung, tidak lebih dari Rp2.500. Namun korek apinya tidak akan diletakan di sembarangan tempat. Dia selalu menyimpan kembali koreak apinya di kantong. Itu modal satu-satunya di tongkrongan.


Tipe D, Modal bibir

nongkrong
Ke tongkrongan hanya membawa bibir saja. (Foto: Pexels/Matheus Ferrero)


Pengudud tipe D adalah kasta yang paling rendah. Motivasinya tidak pernah diketahui, antara memang tidak punya uang, pelit, membatasi diri untuk mengudud atau takut dengan orang rumah karena sudah dilarang merokok. Jadi mereka memang tidak mengantongi rokok dan korek api. Satu-satu modalnya adalah bibirnya untuk menyelipkan udud.

Kalau yang memiliki alasan membatasi diri merokok, terlihat hanya mengudud sebat atau duabat saja. Namun kalau yang benar-benar modal bibir, terlihat asyik nyomot sana-sini dan menikmatinya selama masih ada batang-batang udud di tongkrongan.

Jadi kamu tipe yang mana? (psr)

Baca juga:

Ngapain Sendokiran, Sokin Nongkrong!

#April Tongkrongan Di Negeri Aing #Rokok
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas
Gibran menegaskan dalam perumusan sebuah kebijakan itu ada yang namanya skala prioritas dan fisikal.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 24 Agustus 2025
Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas
Indonesia
Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT
Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo), Paido Siahaan, menekankan bahwa temuan ini konsisten dengan penelitian lain
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT
Indonesia
Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok
Anggota Komisi VI DPR RI sebut usulan tersebut merupakan aspirasi dari masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 20 Agustus 2025
Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok
Indonesia
Berani Merokok di Kereta? Siap-Siap Tiket Hangus dan Diusir Stasiun Terdekat!
KAI Daop 1 Jakarta mencatat 13 insiden penumpang merokok di dalam kereta
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Berani Merokok di Kereta? Siap-Siap Tiket Hangus dan Diusir Stasiun Terdekat!
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Indonesia
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Jumlah kenaikan perokok sebanyak 5 juta orang itu, bahkan sudah sama atau melebihi jumlah penduduk negara-negara kecil
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Indonesia
Dukung Satgas Rokok Ilegal, Jaga Penerimaan Negara dan Lindungi Industri Legal
Kebijakan ini merupakan upaya serius pemerintah untuk menjaga penerimaan negara sekaligus melindungi industri legal dari praktik-praktik curang yang makin merajalela.
Dwi Astarini - Jumat, 11 Juli 2025
Dukung Satgas Rokok Ilegal, Jaga Penerimaan Negara dan Lindungi Industri Legal
Indonesia
Bukan Larangan Total! Wagub DKI Bocorkan Strategi Baru Hadapi Pro-Kontra KTR
Kita tidak melarang kegiatan merokoknya, namun ada pembatasan di tempat-tempat tertentu
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Bukan Larangan Total! Wagub DKI Bocorkan Strategi Baru Hadapi Pro-Kontra KTR
Indonesia
Masa Depan Jakarta sebagai Kota Global Ditentukan oleh KTR, Sudah Saatnya Bebas Rokok
Kalau KTR saja belum ada, kota global masih jauh dari angan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 24 Juni 2025
Masa Depan Jakarta sebagai Kota Global Ditentukan oleh KTR, Sudah Saatnya Bebas Rokok
Indonesia
Bukan Solusi, Raperda KTR DKI Dinilai Malah Perparah Pengangguran dan Hantam Daya Beli Masyarakat
Peningkatan angka PHK akan memperparah daya beli masyarakat dan menekan pendapatan, khususnya bagi kelas menengah ke bawah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 24 Juni 2025
Bukan Solusi, Raperda KTR DKI Dinilai Malah Perparah Pengangguran dan Hantam Daya Beli Masyarakat
Bagikan