Kesehatan

Kanker Testis, Kanker Langka yang Penuh Mitos

P Suryo RP Suryo R - Senin, 07 Maret 2022
Kanker Testis, Kanker Langka yang Penuh Mitos

Banyak mitos yang berbedar seputaran kanker testis. (Foto: freepik/freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBAGAI penyakit yang penuh misteri, kanker sering dikaitkan dengan penafsiran yang keliru dan penuh mitos. Meskipun umum untuk setiap penyakit menjadi disalahartikan, penyakit yang menargetkan daerah sensitif tampaknya paling terpengaruh oleh mitos. Itulah yang terjadi pada kanker testis, kanker yang langka namun sangat dapat diobati.

Kanker testis telah terperosok dalam mitos. Sebagai contoh adalah anggapan konyol bahwa mengendarai sepeda dapat menyebabkan kanker testis. Dengan akal sehat, mitos konyol seperti ini mudah diabaikan. Tetapi terkadang, menafsirkan kebenaran tidaklah sesederhana itu.

Dilansir dari laman AskMen, MerahPutih merangkum dan menjawab lima mitos yang paling banyak beredar di masyarakat perihal kanker testis ini.

Baca Juga:

Masalah Finansial jadi Faktor Utama Terhambatnya Tatalaksana Kanker

Operasi sebabkan kanker testis menyebar

kanker
Pembedahan biasanya dilakukan untuk mencegah penyebaran kanker. (Foto: Pexels/Anders Kristensen)

Asal: Mitos ini kemungkinan besar bermula bertahun-tahun yang lalu sewaktu para pasien mungkin sudah sangat sakit sebelum mencari perawatan medis. Para dokter kemudian mengoperasi pasien, hanya untuk mendapati bahwa penyakit itu telah menyebar. Para pengamat kemudian dengan keliru mempersalahkan pembedahan itu karena menyebabkan penyakit itu menyebar.

Kenyataan: Sebenarnya, pembedahan biasanya dilakukan untuk mencegah penyebaran kanker. Akan tetapi, kanker testis cukup menantang. Untuk kebanyakan kanker, prosedur kecil yang dikenal sebagai biopsi dilakukan untuk sepenuhnya memastikan apakah seseorang mengidap kanker atau tidak.

Biopsi melibatkan pengambilan sample kecil jaringan dan melihatnya di bawah mikroskop. Dalam kasus kanker testis, biopsi memang dapat menyebarkan kanker, sehingga dalam prakteknya mereka jarang dilakukan. Sebaliknya, jika seseorang diduga menderita kanker testis, seluruh buah kelaminnya disingkirkan (dalam suatu prosedur yang dikenal sebagai orektomi) untuk menghilangkan kemungkinan bahwa kanker itu akan menyebar.

Berakhirnya kehidupan seksual

kanker
Tidak heran bahwa pria menyamakan pengangkatan testis dengan akhir dari semuanya. (Foto: Pexels/Lukas Rychvalsky)

Asal: Sebagaimana disebutkan di atas, pembedahan untuk kanker testis biasanya mencakup pengangkatan satu atau kedua testis. Mengingat bahwa daging dan kentang pria sering dianggap sebagai aspek yang menentukan dari kejantanannya. Tidak heran bahwa pria menyamakan pengangkatan testis dengan akhir dari semuanya, temasuk aktivitas seksual.

Kenyataan: Dalam kebanyakan kasus kanker testis, hanya satu testis yang disingkirkan. Untuk kebanyakan kasus ini, pria itu tidak akan melihat perubahan apa pun pada dorongan seks atau kemampuannya untuk memiliki anak-anak (kesuburan).

Akan tetapi, dengan pengangkatan kedua testis, seorang pria menjadi mandul dan cenderung kehilangan minat pada aktivitas seksual. Meskipun kesuburan tidak dapat dipulihkan, suntikan hormon setidaknya dapat mengatasi masalah pada hasrat seksual.

Kanker testis penyakit orang tua

kanker
Kanker testis banyak ditemukan pada anak muda bukan hanya orang-orang tua. (Foto: Pixabay/danielkirsch)

Asal: Munculnya kanker pada umumnya meningkat pada usia lanjut.

Kenyataan: Kenyataannya adalah kanker testis adalah penyakit anak muda, kebanyakan pada pria berusia 15 sampai 40 tahun. Sebenarnya, kanker testis paling umum terjadi pada pria di pertengahan usia 20-an, meskipun bisa terjadi pada usia berapa pun.

Syukurlah, kanker testis adalah salah satu kanker yang paling mudah diobati dan dapat disembuhkan. Menurut lembaga kanker nasional, tingkat kelangsungan hidup semua pria penderita kanker ini adalah 95 persen. Maka pastikan untuk melakukan pemeriksaan diri secara teratur untuk menangkap kanker sesegera mungkin.

Baca Juga:

Kenali Dampak Buruk Minum Air Berlebihan Bagi Otak

Vasektomi sebabkan kanker testis

kanker
Tidak ada hubungan antara menjalani vasektomi dan kanker testis. (Foto: Pexels/Nathan Cowley)

Asal: Beberapa dekade yang lalu, beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kecil risiko kanker testis pada pria yang menjalani operasi vasektomi.

Kenyataan: Baru-baru ini, penelitian yang jauh lebih luas dan besar menemukan tidak ada hubungan antara menjalani vasektomi dan kanker testis. Dengan ketidakkonsistenan demikian dalam penelitian, lembaga kanker nasional yakin bahwa tidak ada atau lemahnya asosiasi antara vasektomi dan kanker testis.

Situasinya serupa dengan kanker prostat. Jadi, sekalipun ada risiko kecil, intinya adalah: pria-pria yang sedang mempertimbangkan vasektomi tidak boleh menggunakan alasan risiko kanker untuk mempengaruhi keputusannya.

Satu testis akan menjadi kanker

kanker
Risiko seumur hidup terkena kanker testis bagi orang-orang yang testikelnya tunggal atau tidak sempurna hanya sekitar 2%. (Foto: 123R/Fflynt)

Asal: Kriptorchidism adalah gangguan di mana satu atau kedua testis gagal untuk turun ke skrotum setelah kelahiran. Kelainan ini diketahui dapat meningkatkan risiko kanker testis, tetapi hal itu tidak menjamin adanya kanker.

Kenyataan: Kanker testis adalah gangguan yang langka. Bagi pasien-pasien yang memiliki testis yang belum turun, risiko terkena penyakit ini hampir 40 hingga 100 kali lebih besar daripada penduduk pada umumnya. Akan tetapi, karena kelainan ini sangat langka, maka risiko seumur hidup terkena kanker testis bagi orang-orang yang testikelnya tunggal atau tidak sempurna hanya sekitar 2%.

Nah saatnya patahkan mitos yang menyebabkan kebingungan. Dengan kompleksitas yang terus meningkat masalah kesehatan manusia, hampir mustahil untuk mengetahui apa yang benar dan apa yang mitos untuk masing-masing dan setiap penyakit atau gangguan.

Jadi, solusinya sederhana, kamu boleh skeptis. Jangan percaya semua yang kamu dengar dan jangan takut untuk mengajukan pertanyaan ke dokter tentang kebingunganmu. Ini adalah kunci untuk memisahkan fakta dan mitos. (DGS)

Baca Juga:

Riset: Makanan Pedas Bisa Bantu Atasi Kanker

#Lipsus Maret Kanker #Kesehatan #Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Dunia
Joe Biden Terapi Radiasi & Hormon Lawan Kanker Prostat Agresif, Hasilnya Ada Harapan
Tubuh Biden disebutkan merespons positif terapi radiasi dan hormon yang dijalani.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Joe Biden Terapi Radiasi & Hormon Lawan Kanker Prostat Agresif, Hasilnya Ada Harapan
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan