Riset: Makanan Pedas Bisa Bantu Atasi Kanker


Menurut penelitian, makanan pedas bisa bantu atasi kanker (Foto: Pixabay/divily)
STUDI baru mengungkapkan, senyawa yang memberi rasa pedas pada cabai, bisa membantu memperlambat penyebaran kanker.
Capsaicin, komponen yang bertanggung jawab atas panasnya cabai, ditemukan bisa memperlambat metastasis pada pasien kanker paru-paru.
Baca Juga:
Anak Penyintas Kanker Perlu Pendampingan dan Perawatan Khusus

Metastasis merupakan tempat sel kanker berkembang di luar tumor utama. Ini yang nebarkan penyakit ke bagian lain dari tubuh, dan membuatnya lebih sulit untuk diobati.
Sejumlah peneliti di Universitas Marshall di Amerika Serikat, melakukan tes pada tiga jenis sel kanker manusia. Mereka menemukan bahwa capsaicin menghambat langkah pertama, dari proses metastasis di masing-masing sel kanker.
Kemudian, tes yang dilakukan pada tikus dengan kanker metastatik, menunjukan area yang lebih kecil dari sel kanker agresif pada paru-paru tikus yang telah mengkonsumsi capsaicin.
Pada eksperimen tambahan, mengungkapkan kemampuan capsaicin untuk memblokir protein kunci, berkontribusi pada metastasis dengan mendorong pertumbuhan sel.
Jamie Friedman, seorang mahasiswa yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan, bahwa dirinya berserta tim berharap, suatu hari capsaicin bisa digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi lain, untuk mengobati berbagai kanker paru-paru.
"Namun, pengguna capsaicin secara klinis harus dapat mengatasi efek sampingnya yang tidak menyenangkan. Seperti iritasi gastrointestinal, kram perut, dan sensasi terbakar," ujar Jamie Friedman seperti yang dikutip dari standard.co.uk.
Baca Juga:
Penyintas Kanker Butuh Dukungan Psikososial

Sebagai informasi, kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh terbesar di Inggris, telah menyebabkan 35.500 kematian setiap tahunnya. Menurut angka yang dirilis oleh Cancer Research UK, hanya sekitar 10 persen orang yang didiagnosis dengan penyakit tersebut, akan bertahan selama lima tahun atau lebih.
Sementara itu, studi sebelumnya sudah menyoroti sifat pelawan kanker yang terpisah dari capsaicin. Menunjukan bahwa senyawa itu bisa membantu mengendalikan zat berbahaya yang mencapai sel kanker. Bahkan menyerang pembangkit tenaga sel mitokondria.
Tapi, kepala kesehatan telah memperingatkan, bahwa makanan pedas saja tidak bisa dianggap sebagai pengobatan yang dapat diandalkan untuk penyakit kanker. (Ryn)
Baca Juga:
Angka Kematian Akibat Kanker Paru-Paru Meningkat, Ini Penyebabnya
Bagikan
Berita Terkait
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan

Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang

Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang

Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan

5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena

Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker

Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker

Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker

Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri

Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
