Kesehatan Mental

Penyintas Kanker Butuh Dukungan Psikososial

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 13 Februari 2022
Penyintas Kanker Butuh Dukungan Psikososial

Dukungan psikososial sangat membantu dalam meredakan gejala psikologis yang dialami oleh penyintas kanker (Foto: pixabay/simsalabimsabrina)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DUKUNGAN psikososial sangat membantu dalam meredakan gejala psikologis yang dialami penyintas kanker di tengah pandemi COVID-19. Hal tersebut dipaparkan psikolog Yohana Domikus.

Psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tersebut mengatakan ada sekitar 60 persen penyintas kanker di Amerika Serikat yang mengalami dampak kejiwaan akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga:

Penting, Deteksi Dini Kanker Payudara

"Di masa pandemi ini, masalahnya mencuat. Penyintas kanker mengalami dampak kejiwaan. Oleh karena itu, dukungan psikososial sangat membantu meredakan gejala psikologis yang dialami pasien atau penyintas," ucap Yohana seperti dilansir ANTARA.

dukungan psikososial itu sangat membantu meredakan gejala psikologis yang dialami penyintas kanker (Foto: pixabay/padrinan)

Masalah psikososial yang dihadapi meliputi rasa takut, kecemasan, malu, rendah diri, khawatir tentang finansial, keterbatasan terkait denganperawatan, keterbatasan dukungan keluarga, hingga pengelolaaan waktu dan tenaga untuk pekerjaan.

Yohana menjelaskan para pendamping harus peka dengan perasaan dan kebutuhan penyintas kanker, menjadi pendengar yang baik dan tak menghakimi, serta mengajak penyintas kanker untuk tetap bersosialisasi.

Dukungan yang bisa diberipakan pada penyintas bisa beragam jenisnya. Dari mulai menyediakan informasi yang dibutuhkan, hingga memvalidasi perasaan yang tengah dihadapi pasien.

Memvalidasi perasaan penyintas kanker sangat penting, terlebih bila diberikan dengan kata-kata yang positif dan tak menghakimi. "Kadang-kadang kita pengin buru-buru kasih nasihat, padahal kalau nasihat itu seringnya malah mental. Jadi berikan kata-kata positif yang tidak menghakimi karena kalau menghakimi kita malah memperparah perasaan dia," jelas Yohana.

Baca Juga:

Angka Kematian Akibat Kanker Paru-Paru Meningkat, Ini Penyebabnya

Memberikan dukungan berupa pelukan, hadir menemani dan membantu urusan sehari-hari, bisa meredakan gejala psikologis penyintas kanker (Foto: pixabay/anemone123)

Lebih jauh Yohana juga mengatakan penyintas kanker membutuhkan dukungan dalam mencari akses jejaring untuk perawatan kanker. Selain itu, bersedia meluangkan waktu menjadi teman yang selalu mendengarkan cerita dan keluh kesah bisa membantu meredakan gejala psikologis pasien kanker.

Menurut Yohana, perlu juga adanya dukungan emosi seperti memberikan sentuhan fisik, pelukan hangat. Dukungan nyata juga dibutuhkan, seperti hadir, menemani, membantu menyelesaikan urusan sehari-hari, atau bila memungkinkan mendukung urusan finansial. (Ryn)

Baca Juga:

Kisah Perjuangan Berdirinya Yayasan Kanker Anak Amaryllis, Penyelamat Penyintas Kanker

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
Penyanyi Raisa Berduka, Ibunda Meninggal Dunia Karena Penyakit Kanker
Jenazah Ria Mariaty disemayamkan di rumah duka yang berada di kawasan Cinere, Depok. Keluarga pun meminta doa dari semua pihak atas meninggalnya beliau.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 November 2025
Penyanyi Raisa Berduka, Ibunda Meninggal Dunia Karena Penyakit Kanker
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan