Anak Penyintas Kanker Perlu Pendampingan dan Perawatan Khusus


(Foto: pixabay/padrinan)
ANAK penyintas kanker memerlukan perawatan khusus serta pendampingan, baik di rumah maupun di rumah sakit. Hal itu dipaparkan oleh Ketua Pusat Thalassemia Unit Pelayanan Transfusi Darah RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta Prof. Dr. dr. Pustika Amalia W, Sp.A(K).
Menurut Pustika, anak dengan kanker membutuhkan perawatan khusus yang multidisiplin dari berbagai keahlian, baik pengobatan rumah sakit atau di rumah. Hal itu bertujuan agar informasi dan komunikasi antara pasien, keluarga, dokter dan perawat berjalan dengan baik.
Baca Juga:
Pustika memahami, bahwa vonis kanker pada anak dapat memunculkan rasa tak nyaman, khususnya bagi orang tua, keluarga serta pasien.
Tak sedikit orang tua yang merasa bingung apa yang harus dilakukan. Sementara sang anak berada dalam kondisi terpuruk dan putus asa. Anak penyintas kanker terbatas dalam melakukan kegiatan, lantaran harus menjalani perawatan di rumah dan rumah sakit.

Karena itu, dukungan moral antar sesama penyintas atau yayasan terkait kanker, pun merupakan hal yang dibutuhkan dalam merawat anak penyintas kanker, agar mereka bisa mencapai survival lebih baik.
Mengenai anak penyintas kanker, Pustika mengingatkan, selain operasi dan radiasi, sebagian besar kasus kanker membutuhkan kemoterapi.
Terapi tersebut memiliki efek samping, seperti mual, muntah, tak nafsu makan, infeksi, mudah lelah, nyeri, rambut rontok, komplikasi lain di sejumlah organ, hingga reaksi alergi berat.
"Orangtua juga perlu diedukasi cara bagaimana mencegah infeksi, menjaga kesehatan anak baik fisik maupun mental serta mengenal tanda dan gejala darurat yang mengharuskan mereka membawa anaknya mencari pertolongan dokter," jelas Pustika seperti yang dikutip dari laman Antara.
Menurut Pustika, perawatan suportif seperti halnya pemberian nutrisi, transfusi serta psikososial, mempunyai peran penting dalam keberhasilan tatalaksana pasien kanker.

Sedikit informasi, kanker bisa terjadi pada orang-orang dari segala usia, serta bisa mempengaruhi setiap bagian tubuh. Adapun kondisi tersebut dimulai dari perubahan genetik dalam sel tunggal, kemudian tumbuh menjadi tumor.
Sel tersebut kemudian menyerang bagian lain dari tubuh, dan menyebabkan kerusakan hingga kematian apabila tidak ditangani.
Baca Juga:
Pada anak-anak, sebagaian besar kanker tak diketahui penyebabnya. Sejumlah penelitian pun berusaha mengidentifikakasi kanker pada anak, dan menemukan sangat sedikit yang disebabkan faktor lingkungan serta gaya hidup.
Langkah pencegahan kanker pada anak sendiri, harus difokuskan pada perilaku yang akan mencegah anak mengembangkan kanker.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun diperkirakan sekitar 400.000 anak dan remaja berusia 0-19 tahun terkena kanker.
Umumnya jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak, yakni leukemia, kanker otak, limfoma, hingga tumor padat.
Kanker pada anak umumnnya tak bisa dicegah atau diidentifikasi lewat skrining. Meski demikian, sebagian besar kanker bisa diobat, termasuk pembedahan serta radioterapi. (Ryn)
Baca Juga:
Angka Kematian Akibat Kanker Paru-Paru Meningkat, Ini Penyebabnya
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
