Junta Myanmar Hukum Mati 3 Jenderal yang Dilepas Pemberontak


Meja kosong kepala negara Myanmar pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Enam jenderal junta militer Myanmar dilaporkan menyerah kepada pasukan pemberontak di negara bagian Shan. Mereka sebelumnya ditempatkan di pusat komando junta Myanmar Kokang di Laukkai, wilayah yang menjadi salah satu markas militer terbesar di bagian utara Shan yang berdekatan dengan perbatasan China.
Pasukan pemberontak Aliansi Pasukan Nasional Demokratik Myanmar (MNDAA) berhasil merebut markas militer tersebut, melucuti senjata sekitar 2.400 pasukan junta. Sebanyak 200 perwira militer beserta keluarganya diizinkan meninggalkan wilayah yang jatuh ke tangan pemberontak.
Baca Juga:
Prabowo Dorong Penyelesaian Konflik Non Kekerasan di Myanmar
Adapun, enam brigadir jenderal yang memimpin operasi militer Myanmar itu diberi kesempatan oleh kelompok pemberontak untuk kembali ke markas besar setelah menyerah. Namun dilaporkan AFP, militer Myanmar segera menangkap keenam jenderal
Tiga dari enam jenderal itu dihukum mati, termasuk Kepala Markas Militer Brigjen Moe Kway Thu, Plt Kepala Zona Administrasi Otonomo Kokang Brigjen Tun Tun Myint, dan Komandan Divisi 55 Brigjen Zaw Myo Win.
Tiga jenderal lainnya menjalani hukuman seumur hidup di penjara Insein Yangon, yaitu Brigjen Aye Min Oo, Brigjen Thaw Zin Oo, dan Brigjen Aung Zaw Lin, yang masing-masing menjabat sebagai kepala pusat operasi 14, 16, dan 12 di Shan. Para jenderal tersebut dihukum dengan undang-undang militer karena dianggap meninggalkan posisi mereka secara memalukan.
Baca Juga:
Krisis di Myanmar Memburuk, Sekjen PBB Minta ASEAN Buat Strategi Terpadu
Sementara itu, ratusan tentara perwira Myanmar yang menyerah dan juga dilepas memilih tidak kembali ke markas besar. Dilaporkan Anadolu, mereka menyeberang ke wilayah India untuk menyelamatkan diri dari hukuman militer.
Tentara Myanmar yang berjumlah 276 orang tersebut, memasuki negara bagian timur laut Mizoram di wilayah India pada Rabu, menyerahkan diri dan senjata mereka kepada aparat keamanan India, menurut pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada media. (*)
Baca Juga:
Konflik Myanmar Meluas, Junta Militer Dikabarkan Makin Terdesak
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar

Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar

Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu

Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui

[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
![[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar](https://img.merahputih.com/media/06/fb/3b/06fb3bb635a4238fd9d075e4043fd6b3_182x135.jpeg)
Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang

Polri Kirim Tim Medis ke Myanmar, Layani Lebih dari 1.100 Korban Gempa

Baznas Kirim 10 Ribu Sarung dan 100 Unit Genset ke Myanmar

Bantuan Korban Gempa Tiba di Myanmar, Tenaga Kesehatan RI Tugas di Sana 30 Hari

Myanmar Kembali Diguncang Gempa Bumi, Kini Berkekuatan 5,1 M di Kota Mandalay
