Junta Myanmar Hukum Mati 3 Jenderal yang Dilepas Pemberontak

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 24 Januari 2024
Junta Myanmar Hukum Mati 3 Jenderal yang Dilepas Pemberontak

Meja kosong kepala negara Myanmar pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Enam jenderal junta militer Myanmar dilaporkan menyerah kepada pasukan pemberontak di negara bagian Shan. Mereka sebelumnya ditempatkan di pusat komando junta Myanmar Kokang di Laukkai, wilayah yang menjadi salah satu markas militer terbesar di bagian utara Shan yang berdekatan dengan perbatasan China.

Pasukan pemberontak Aliansi Pasukan Nasional Demokratik Myanmar (MNDAA) berhasil merebut markas militer tersebut, melucuti senjata sekitar 2.400 pasukan junta. Sebanyak 200 perwira militer beserta keluarganya diizinkan meninggalkan wilayah yang jatuh ke tangan pemberontak.

Baca Juga:

Prabowo Dorong Penyelesaian Konflik Non Kekerasan di Myanmar

Adapun, enam brigadir jenderal yang memimpin operasi militer Myanmar itu diberi kesempatan oleh kelompok pemberontak untuk kembali ke markas besar setelah menyerah. Namun dilaporkan AFP, militer Myanmar segera menangkap keenam jenderal

Tiga dari enam jenderal itu dihukum mati, termasuk Kepala Markas Militer Brigjen Moe Kway Thu, Plt Kepala Zona Administrasi Otonomo Kokang Brigjen Tun Tun Myint, dan Komandan Divisi 55 Brigjen Zaw Myo Win.

Tiga jenderal lainnya menjalani hukuman seumur hidup di penjara Insein Yangon, yaitu Brigjen Aye Min Oo, Brigjen Thaw Zin Oo, dan Brigjen Aung Zaw Lin, yang masing-masing menjabat sebagai kepala pusat operasi 14, 16, dan 12 di Shan. Para jenderal tersebut dihukum dengan undang-undang militer karena dianggap meninggalkan posisi mereka secara memalukan.

Baca Juga:

Krisis di Myanmar Memburuk, Sekjen PBB Minta ASEAN Buat Strategi Terpadu

Sementara itu, ratusan tentara perwira Myanmar yang menyerah dan juga dilepas memilih tidak kembali ke markas besar. Dilaporkan Anadolu, mereka menyeberang ke wilayah India untuk menyelamatkan diri dari hukuman militer.

Tentara Myanmar yang berjumlah 276 orang tersebut, memasuki negara bagian timur laut Mizoram di wilayah India pada Rabu, menyerahkan diri dan senjata mereka kepada aparat keamanan India, menurut pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada media. (*)

Baca Juga:

Konflik Myanmar Meluas, Junta Militer Dikabarkan Makin Terdesak

#Myanmar
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dalam perintah itu disebutkan bahwa kewenangan sipil di distrik-distrik terdampak akan dialihkan kepada komando unit dan formasi militer selama periode 90 hari.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 01 Agustus 2025
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dunia
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Aung San Suu Kyi masih berstatus sebagai tahanan politik hingga saat ini
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Indonesia
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Junta militer yang berkuasa di Myanmar akhirnya mencabut status darurat yang telah diberlakukan negara tersebut selama empat setengah tahun.
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Indonesia
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
WNI berinisial AP ditangkap otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Beredar unggahan yang menyebutkan Indonesia akan berperang dengan Myanmar, buntut dari kasus TPPO.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Indonesia
Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang
Hingga Minggu (20/4), total pasien yang telah ditangani mencapai 660 orang.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 April 2025
Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang
Indonesia
Polri Kirim Tim Medis ke Myanmar, Layani Lebih dari 1.100 Korban Gempa
Menjadi komitmen Polri untuk hadir tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam misi-misi kemanusiaan lintas negara.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 12 April 2025
Polri Kirim Tim Medis ke Myanmar, Layani Lebih dari 1.100 Korban Gempa
Indonesia
Baznas Kirim 10 Ribu Sarung dan 100 Unit Genset ke Myanmar
Kebutuhan sandang seperti sarung untuk beribadah menjadi salah satu aspek yang harus segera dipenuhi.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 April 2025
Baznas Kirim 10 Ribu Sarung dan 100 Unit Genset ke Myanmar
Indonesia
Bantuan Korban Gempa Tiba di Myanmar, Tenaga Kesehatan RI Tugas di Sana 30 Hari
Bantuan Indonesia tahap tiga untuk korban gempa Myanmar telah tiba di ibu kota, Naypyidaw.
Wisnu Cipto - Jumat, 04 April 2025
Bantuan Korban Gempa Tiba di Myanmar, Tenaga Kesehatan RI Tugas di Sana 30 Hari
Dunia
Myanmar Kembali Diguncang Gempa Bumi, Kini Berkekuatan 5,1 M di Kota Mandalay
Kota Mandalay Myanmar berpenduduk dengan populasi lebih dari 1,2 juta jiwa.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 April 2025
Myanmar Kembali Diguncang Gempa Bumi, Kini Berkekuatan 5,1 M di Kota Mandalay
Bagikan