Jualan Sayuran, Pemuda Ini Raup Omzet Hingga Rp210 juta/bulan


Samsul Arifin (Foto: Jhon Abimanyu)
Merahputih keuangan - Kesuksesan Samsul Arifin menjadi pengusaha sayuran tak semudah membalikkan telapak tangan. Ia harus mengorbankan waktu dan tenaganya untuk memperoleh semua itu. Alhasil, dari ketekunannya tersebut, alumni Fakultas Ilmu Kesehatan UHAMKA itu bisa memperoleh puluhan juta dalam sebulan.
Samsul mengaku dari hasil penjualan sayuran, dalam sehari ia mampu meraup uang hingga Rp7 juta, dan sebulannya omset kotor yang mampu diperoleh sekira Rp210 juta.
"Satu hari omzet Rp7 juta. Kalau sebulannya mencapai Rp210 juta, kira-kira segitu keuntungan saya," ujar Samsul saat ditemui Merahputih.com di Pasar Blok A, Jakarta Selatan, Senin (24/5).
Produk yang ditawarkan Samsul seperti bawang merah, cabe, kol, timun, bawang putih, sawi, labu siem, dan sebagainya. Selain itu, ia juga menjual berbagai jenis buah-buahan tapi sebatas pesanan dari pelanggan.
"Kebanyakan sayuran yang saya jual, kalau buah-buah juga jual tapi sebatas pesanan dari pelanggan saja," tuturnya.
Dari usahanya itu, lanjut Samsul, kini ia bisa menghidupi lima orang karyawan. Mereka selalu bergantian berjaga pada saat jualan.
"Sekarang karyawan 5 orang, mereka terus bergantian berjaga di Pasar Cipete, dan Pasar Blok A. Kalau dulu sempat berjualan di Pasar Induk Kramat Jati waktu wortel import pertama kali, tapi sekarang udah nggak berjualan lagi disana," ucapnya.
Dari hasil kerja kerasnya selama ini, Samsul tak hanya bisa menyelesaikan kuliah di Fakultas Kesehatan, lebih dari itu, ia juga telah memiliki sejumlah aset berharga seperti mobil, motor, tanah, dan rumah.
"Beberapa aset sudah dimiliki mobil, motor, tanah, dan rumah pribadi. Tapi aset itu merupakan pemberian Allah SWT, saya selalu ingat juga kepada sesama jadi sebagian keuntungan saya coba sumbangkan kepada para fakir miskin," imbuhnya.
Kedepannya, Samsul berencana ingin membuat CV agar usaha sayur mayurnya dapat lebih besar lagi dan dapat memberikan lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil

Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria

Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi

Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit

Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan

Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal

Anggaran Pertanian Naik, PKB Sebut Harus Fokus ke Petani Milenial

Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian

Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina

Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
