Jokowi: Tidak Bisa Kendalikan Pandemi, Ekonomi Terpuruk Lagi


Presiden Joko Widodo. (Foto: Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia dalam Undang-Undang APBN 2022 telah menargetkan pertumbuhan ekonomi direntan 5,0 persen sampai 5,5 persen atau lebih baik dibanding proyeksi 2021 yang sebesar 3,7 sampai 4,5 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kunci pertumbuhan ekonomi pada 2022 hanya satu yakni keberhasilan mengendalikan pandemi COVID-19, di tengah ketidakpastian dan kompleksitas masalah yang masih membayangi dunia.
Baca Juga:
Jokowi Siapkan Ekosistem Ekonomi Digital Dalam 2 Tahun
"Kita semuanya harus antisipasi, harus mempersiapkan diri harus hati-hati, tetapi juga tidak usah terlalu ketakutan. Yang paling penting menurut saya kunci ekonomi di tahun 2022 hanya satu kuncinya, kita bisa mengendalikan yang namanya COVID-19," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Kamis (18/11).
Ia mengakui, pada 2022, masih terdapat ketidakpastian, keraguan dan kompleksitas masalah yang berkaitan dengan perubahan iklim, potensi lonjakan inflasi global, hambatan rantai pasok global, hingga penurunan kuantitas pembelian aset di pasar keuangan oleh Bank Sentral AS The Fed (Tapering Off).
"Perubahan iklim, yang dikhawatirkan akan memunculkan krisis pangan. Semua negara sekarang ini juga takut karena inflasi di semua negara naik, orang juga takut dengan tapering off," kata Presiden.
Ia menegaskan, saat ini dunia juga menghadapi kesulitan logistik dengan tersendatnya kontainer barang di jalur rantai pasok global. Di mana, yang terjadi saat ini dan pada waktu yang akan datang, adalah dampak dari disrupsi yang meningkatkan kompleksitas masalah-masalah di dunia.
Indonesia, tegas Jokowi, harus menyiapkan diri menghadapi era disrupsi yang membuat perubahan dalam tatanan dunia. Persiapan dilakukan dengan matang namun tidak perlu terlalu khawatir apalagi ketakutan.

"Kunci terpenting untuk menghadapi berbagai tantangan, adalah berhasil mengendalikan COVID-19. Kalau tidak bisa kita kendalikan (pandemi COVID-19), ekonominya akan turun, terpuruk lagi. Saya kira ekonomi negara lain mengalami gelombang (COVID-19) ke-1,2,3 masih tambah lagi empat. Inilah sekali lagi hati-hati, kehati-hatian,” jelas Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pemulihan ekonomi pada kuartal 4 tahun 2021 akan meningkat cukup kuat, yang ditunjang oleh beberapa indikator.
Beberapa indikator tersebut antara lain adanya peningkatan consumer confidence index, peningkatan retail sales index, serta purchasing managers index (PMI) manufaktur yang juga meningkat atau mengalami pemulihan sesudah mengalami penurunan akibat COVID-19 varian Delta.
"Ekspor-impor juga menunjukkan pertumbuhan sangat tinggi yaitu 50 persen," jelas Menkeu. (Asp)
Baca Juga:
Varian Delta Bikin Konsumsi Masyarakat Anjlok ke 1 Persen
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya

Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tantang Demonstran Datang ke Rumahnya, Siap Lawan Sendirian
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tantang Demonstran Datang ke Rumahnya, Siap Lawan Sendirian](https://img.merahputih.com/media/41/fc/87/41fc87054230be18eb0febe556b02abe_182x135.png)
Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
![[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan](https://img.merahputih.com/media/e3/8d/47/e38d4720b00e99ed6f2912dbc82158dc_182x135.png)
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Jokowi tak Hadir di Sidang Gugatan Ijazah, Penggugat Minta Ganti Hakim

Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan

Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR
