Jokowi Tanam Mangrove Bersama Para Dubes di Kaltara
Warga Tanam Mangrove di Kepri. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Utara (Kaltara), untuk menanam Mangrove bersama para duta besar, penggiat lingkungan dan masyarakat.
Presiden Jokowi juga dijadwalkan meninjau vaksinasi COVID-19, dan menyalurkan bantuan ke Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kalimantan Utara.
Presiden bersama rombongan terbatas lepas landas menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada Selasa (19/10).
Baca Juga:
Kerusakan Ekosistem Mangrove Indonesia Kategori Kritis Capai 637 Ribu Hektare
Setibanya di Pangkalan TNI AU Anang Busra, Kota Tarakan, Presiden akan melanjutkan penerbangan menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU, dilanjutkan menaiki kapal cepat untuk menuju Kabupaten Tana Tidung.
Di Desa Bebatu, Kabupaten Tana Tidung, Presiden diagendakan akan melakukan penanaman pohon mangrove bersama para duta besar, penggiat lingkungan, dan masyarakat.
Setelah menanam Mangrove, Presiden dan rombongan akan kembali ke Kota Tarakan untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi secara pintu ke pintu di Kelurahan Karang Rejo dan vaksinasi untuk pelajar di SMPN 1 Kota Tarakan.
Mengakhiri kunjungan kerjanya, Presiden diagendakan akan menyerahkan bantuan kepada para pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Kuliner Sebengkok, Kota Tarakan.
Sebelumnya, Jokowi menekankan komitmen kuat Indonesia dalam menjadi bagian solusi untuk mengatasi perubahan iklim dunia, saat menerima Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk Kebijakan Hijau Eropa dan Iklim Frans Timmermans, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
"Sebagai salah satu pemilik hutan dan ekosistem mangrove terbesar, Indonesia menyadari posisi strategisnya," ucap Presiden Jokowi seperti disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa isu perubahan iklim dan lingkungan hidup tidak dapat dilepaskan dari isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustaianable Development Goals/SDGs). Artinya, perlu ada keseimbangan antara menjaga alam dan menciptakan pembangunan.
"Keseimbangan ini yang diperlukan, dan keseimbangan ini hanya akan tercapai jika kita bekerja sama," ujar Retno.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan langkah-langkah konkret yang telah dicapai oleh Indonesia sebagai komitmennya dalam menangani perubahan iklim.
"Seperti penurunan emisi 29 persen dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030 sejauh ini berjalan baik. Pemenuhan komitmen ini disumbang dari turunnya kebakaran hutan, penurunan emisi hutan dan tata guna lahan, deforestasi hutan yang mencapai tingkat terendah, dan rehabilitasi mangrove yang mencapai 600 ribu hektar," ujar Retno. (Knu)
Baca Juga:
Indonesia Bakal Bikin Regulasi Perdagangan Karbon Mangrove
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
Banjir Bandang di Sumatra, Presiden Perintahkan Pemda Siap Hadapi Perubahan Iklim
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Disebut Resmikan Bandara IMIP Morowali, Jokowi: Semua yang Tidak Baik Dikaitkan dengan Saya
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
ANRI Pastikan tak Terima Salinan Ijazah Jokowi
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
[HOAKS atau FAKTA] : Roy Suryo Akhirnya Akui Keaslian Ijazah dan Meminta Maaf kepada Jokowi