Jokowi Klaim Ratio Utang Negara Masih Aman Meski di Atas Angka Ideal

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 08 Januari 2024
Jokowi Klaim Ratio Utang Negara Masih Aman Meski di Atas Angka Ideal

Uang Rupiah. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Persoalan utang Indonesia yang disinggung saat debat calon Presiden, Minggu (7/1) malam menuai reaksi sang Kepala Negara, Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu di Indonesia menyebut rasio utang luar negeri Indonesia menegaskan rasio utang negara sampai saat ini masih aman.

Jokowi membuka angka rasio utang negara terhadap gross domestic product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini masih di bawah 40 persen sehingga masih terbilang aman. Apalagi, lanjut dia, aturan UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara yang menetapkan batas maksimal 60 persen terhadap GDP saat ini masih berlaku.

Baca Juga:

Ganjar Khawatir Utang Besar Bikin Indonesia Kolaps

"Kami ini di pemerintahan dalam berbangsa dan bernegara itu semuanya mengacu pada undang-undang. Undang-undang kan memperbolehkan sampai maksimal 60 persen," kata Jokowi kepada awak media di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1).

Lebih jauh, Jokowi lantas membandingkan dengan negara lain yang rasio utangnya jauh lebih besar, termasuk negara-negara maju di dunia. "Ingat di negara besar itu sudah 260 persen, ada yang 220 persen, di tetangga kita nggak saya sebut negaranya ada yang 120 persen, ada yang 66 persen," tutur dia.

Baca Juga:

Perbandingan Defisit dan Rasio Utang Indonesia Dengan Negara Maju

Oleh karenanya, Jokowi menekankan yang terpenting utang negara selama masih belum melewati batas maksimal rasio harus dipakai untuk kepentingan yang produktif.

"Yang bisa memberikan return kepada negara sehingga negara bisa membayarnya, dengan juga ada kenaikan GDP kita dari tahun ke tahun, periode ke periode saya kira yang penting itu," ujar mantan Gubernur DKI itu

Meski begitu, Kepala Negara menekankan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang ideal ialah 30 persen. Namun, lanjut dia, apabila utang dipakai untuk kepentingan kepentingan produktif, maka tentu bisa memberikan return kepada Negara dengan sangat baik.

“Sehingga negara nanti bisa membayarnya dengan juga adanya kenaikan GDP kita dengan tahun ke tahun, periode ke periode. Yang paling penting itu,” tegas Presiden Ke-7 RI itu lagi.

Baca Juga:

Kemenkeu: Utang Negara Akan Terus Meningkat Lebih Tinggi

Sekedar informasi, Pada 2022, posisi rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) berada di posisi 39,7 persen dengan nilai Rp 7.777 triliun. Sedangkan, per November 2023, utang pemerintah naik ke posisi Rp 8.041 triliun, tetapi rasio utang turun menjadi 38,11 persen seiring meningkatnya pendapatan.

Indonesia tercatat masuk dalam lima besar dengan posisi utang terhadap PDB paling rendah, Di bawah Turki (31,7 persen), Saudi Arabia (30 persen), Australia (22,3 persen) dan Rusia yang paling rendah sebesar 17.2

Sebelumnya, perihal ratio GDP ini sempat disinggung capres nomor urut 1, Anies Baswedan kepada sang lawan, Prabowo Subianto dalam debat ketiga, dengan mempertanyakan standar presentase yang ideal terkait perbandingan utang luar negeri dengan PDB Indonesia.

"Kita di Indonesia, kalau kita termasuk yang terbaik berapa angkanya? menurut hemat kami kita harus mencapai angka maksimal 30 persen dari PDB sehingga kita aman di bawah 30 persen," kata Anies, semalam. (Knu)

Baca Juga:

Di Mata Anies Utang Negara untuk Beli Alutsista Bekas Tidak Produktif

#Utang Negara #Utang Luar Negeri
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
Indonesia dikabarkan bakal bangkrut pada 2030, karena utang yang semakin menumpuk. Apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Mau Lunasi Utang Rakyat Indonesia Pakai Uang Pribadi
Presiden RI, Prabowo Subianto, kabarnya ingin melunasi utang rakyat Indonesia dengan uang pribadinya. Namun, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Mau Lunasi Utang Rakyat Indonesia Pakai Uang Pribadi
Indonesia
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Presiden RI, Prabowo Subianto, berencana menarik utang Rp 781,87 triliun pada 2026. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi setelah pandemi COVID-19.
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Indonesia
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Indonesia
Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI Jamin Aman Jatuh Temponya Masih Panjang
“Posisi utang luar negeri pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total."
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI Jamin Aman Jatuh Temponya Masih Panjang
Indonesia
Ini Yang Bikin Utang Luar Negeri Pemerintah Capai USD 427,2 Miliar di Februari 2025
Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 5,1 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,3 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 April 2025
Ini Yang Bikin Utang Luar Negeri Pemerintah Capai USD 427,2 Miliar di Februari 2025
Indonesia
Utang Luar Negeri Indonesia Tercatat USD 424,8 Miliar, Terbanyak Digunakan Untuk Kegiatan Sosial
Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh melambat menjadi 3,3 persen (yoy) dari 8,4 persen (yoy) pada triwulan III 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 Februari 2025
Utang Luar Negeri Indonesia Tercatat USD 424,8 Miliar, Terbanyak Digunakan Untuk Kegiatan Sosial
Indonesia
ADB Suntik Pinjaman Baru US$ 500 Juta ke Indonesia
Suntikan pinjaman setara Rp 7,93 triliun (kurs Rp 15.864) itu nantinya akan digunakan untuk promosi inklusi keuangan di Indonesia.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Desember 2024
ADB Suntik Pinjaman Baru US$ 500 Juta ke Indonesia
Indonesia
Kemenangan Trump Bayangi Indonesia Harus Bayar Utang Luar Negeri Lebih Tinggi
Kebijakan ekonomi AS yang pro-pertumbuhan dapat mendorong penguatan ekonomi AS sehingga meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 08 November 2024
Kemenangan Trump Bayangi Indonesia Harus Bayar Utang Luar Negeri Lebih Tinggi
Indonesia
Utang Luar Negeri Sudah Tembus USD 408,6 miliar, Naik Lagi Hampir 3 Persen
Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 15 Agustus 2024
Utang Luar Negeri Sudah Tembus USD 408,6 miliar, Naik Lagi Hampir 3 Persen
Bagikan