Jawa Tengah Sumbang Angka Pertambahan Kasus COVID-19 Terbanyak

MerahPutih.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, sebaran penambahan kasus baru tersebut paling tinggi adalah Jawa Tengah, yaitu 261 kasus dan sembuh 120 pasien. Namun secara nasional, Jatim menjadi provinsi dengan kasus terbanyak, melampaui DKI Jakarta.

Posisi kedua yang menyumbang kasus baru hari ini DKI Jakarta, yaitu sebanyak 260 orang dan sembuh 193 pasien. Sementara Jawa Timur menempati posisi ketiga dengan tambahan kasus baru sebanyak 165 orang dan 521 sembuh.

Baca Juga

KPK Gelar Swab Test Usai 7 Pegawai Positif COVID-19

Dua provinsi lain yang masuk lima besar adalah Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan, masing-masing adalah 158 kasus baru untuk Sulsel, dan 109 kasus baru di Kalsel. Provinsi dengan kasus baru cukup tinggi berikutnya adalah Sumatra Utara dengan 99 orang kasus baru.

Sementara, Jawa Barat yang pada 9 Juli 2020 kasus barunya mencapai 962 orang, per hari ini melaporkan kasus baru sebanyak 75 kasus dan 140 pasien sembuh.

“Ada 17 provinsi yang hari ini melaporkan kasusnya di bawah 10 orang, bahkan ada 6 provinsi tidak ada penambahan kasus baru," kata Yurianto.

Ia menambahkan, sebanyak enam provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19.

"Kita lihat ada 17 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasusnya di bawah 10 orang. Bahkan ada 6 provinsi tanpa ada penambahan kasus sama sekali," kata Yuri.

Enam provinsi yang melaporkan tidak ada kasus baru pada hari ini adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan, 11 provinsi lainnya melaporkan kasus baru di bawah 10.

Baca Juga

Kampung Jokowi Zona Hitam COVID-19, Ganjar: Mungkin Itu Bajumu

Dijabarkan juga per hari ini ada 1.522 kasus baru konfirmasi positif Corona sehingga total menjadi 80.094. Sebanyak 87 pasien dinyatakan meninggal dunia, total menjadi 3.797. Lalu ada 1.414 kasus sembuh sehingga total 39.050 kasus. Sementara kasus suspek yang dipantau pemerintah sebanyak 47.859 orang. (Knu)