Jangan Salahkan Metabolisme Tubuh!

annehsannehs - Rabu, 25 Agustus 2021
Jangan Salahkan Metabolisme Tubuh!

Usahakan untuk banyak bergerak. (Foto: Pixabay/TotalShape)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SERINGKALI kita mendengar atau bahkan merasakan "ban berenang" hidup yang semakin membesar atau bahkan bertambah lipatannya di sekitaran perut, apalagi ketika menginjak usia 40 sampai 50-an alias paruh baya. Biasanya, alasan yang sering kita dengar atau kita gunakan atas berat badan yang kian bertambah antara lain "yah namanya juga usia, metabolismenya lama-lama semakin lambat."

Penelitian terbaru yang di Inggris pun melahirkan kesimpulan yang bertolak belakang. Dilansir dari Daily Mail, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan metabolisme tubuh manusia baru mulai menurun kinerjanya ketika berusia 60 tahun. Metabolisme tubuh merupakan proses membakar energi dari makanan untuk membuat organ dan jaringan dalam tubuh bisa bekerja secara efisien.

Baca juga:

Makan Biji Jeruk Bakal Tumbuh Pohon di Kepala

Orang yang semakin tua cenderung tambah berat badan.  (Foto- Unsplash/Iyunmai)
Orang yang semakin tua cenderung tambah berat badan. (Foto: Unsplash/Iyunmai)

"Penemuan ini pun memang menunjukan hasil yang mengejutkan," ungkap profesor endokrinologi dan metabolisme, Waljit Dhillo, di Imperial College London kepada Daily Mail.

Ia mengatakan bahwa selama beberapa dekade, banyak orang mengira bahwa berat badan yang bertambah ketika usia paruh baya disebabkan oleh metabolisme yang semakin lambat. "Dalam penelitian ini, bukan itu (metabolisme) penyebabnya," tambahnya.

Memang, para peneliti menyadari bahwa sebagian orang memiliki metabolisme yang cepat mencerna sehingga mereka bisa makan apa saja sebanyak apapun dan tetap terlihat kurus. Sementara ada orang yang kesulitan mengurangi berat badan karena metabolismenya lebih lambat.

Baca juga:

Alami Kondisi Langka, Pria ini Tidur 300 Hari dalam Setahun

gendut
Bertambahnya ukuran manusia bisa jadi memang karena metabolisme. (Foto: Unsplash/Siora Photography)

Meski begitu, kini peneliti percaya bahwa metabolisme bukan dalang dibalik menggendutnya seseorang ketika paruh baya. Alasan berat badan orang usia 40-50an semakin bertambah, tidak lain dan tidak bukan adalah gaya hidup mereka masing-masing.

"Saat paruh baya, kebanyakan dari kita sudah menetap dan mungkin memiliki keluarga," ungkap Dr Duane Mellor, ahli diet dan head of nutrition and evidence-based medicine di Aston University, Birmingham.

"Mungkin kini kita (orang paruh baya) makan dengan porsi yang lebih banyak dari yang seharusnya, atau memberikan hadiah kepada diri kita sendiri dengan segelas wine di siang hari serta makan makanan ringan sambil menonton TV," ungkapnya.

Di tempat kerja pun, peneliti mengatakan bahwa banyak paruh baya cenderung sudah mendapatkan posisi yang memiliki tanggungjawab lebih besar sehingga hanya duduk di belakang meja sepanjang hari dan membiarkan anak-anak yang lebih muda untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan mobilitas yang lebih tinggi.

Baca Juga:

Ini Rahasia Cegah Diabetes dalam 7 Hari

Konsumsi makan makanan yang sehat dan bergizi. (Foto- Unsplash/danielcgold)
Konsumsi makan makanan yang sehat dan bergizi. (Foto- Unsplash/danielcgold)

Di sisi lain, ada pula perubahan tubuh yang terjadi setelah berusia 30 tahun. Otot dan jaringan tanpa lemak lama kelamaan akan berubah menjadi lemak, terutama di sekitar bagian organ dalam.

Pada usia 60 sampai 70 tahun, manusia bisa memiliki lemak tubuh 30% lebih banyak ketimbang saat berusia 20-an akibat efek penuaan. Otot cenderung membakar kalori ketimbang lemak hingga sepuluh kali lipat sehingga membuat orang paruh baya lebih sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

Untuk mengatasi masalah berat badan yang semakin naik ketika sudah paruh baya, coba beberapa aktivitas seperti angkat beban, olahraga sebelum makan, dan berhenti makan sebelum pukul 6 sore. Ini disebabkan karena metabolisme bergerak lebih lamban ketika tidur sehingga nantinya lebih sulit untuk membakar kalori di dalam tubuh. (SHN)

Baca juga:

5 Akibat dari Makan Terlalu Cepat

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan