Itoc dan Atty Suharti Dituntut Lima Tahun Penjara
Itoc dan Atty Suharti (Foto: tochija.blogspot.co.id)
MerahPutih.Com - JPU KPK menuntut mantan wali kota Cimahi Atty Suharti lima tahun penjara terkait kasus korupsi pembangunan Pasar Atas Cimahi.
Atty Suharti hari ini Rabu (16/8) menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Bandung. Bukan Atty saja, suaminya Itoc Tochija yang juga mantan wali kota Cimahi dituntut delapan tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider dua bulan.
Dalam persidangan JPU Ronald mengatakan terdakwa Atty dan Itoc terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana korupsi sesuai dengan pasal 12 huruf a UU Tipikor jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP jo pasal 64 ayat 1 KUHP.
Menurut dia, tuntutan tersebut telah melalui berbagai pertimbangan yang memberatkan dan meringankan. Untuk hal yang memberatkan, pasangan suami istri tersebut tidak mendukung program pemerintah dalam hal pemberantasan korupsi.
"Kedua sebagai pejabat publik dia tidak mencerminkan sikap yang baik bagi masyarakat Kota Cimahi," kata dia.
Untuk hal yang meringankan, para terdakwa bersikap sopan selama persidangan, belum pernah dihukum sebelumnya, sudah berusia lanjut, dan khusus untuk Atty sering menderita sakit.
Sementara itu, penasehat hukum terdakwa Andi Syaprani menyatakan sedang menyiapkan berkas pembelaan terhadap kliennya.
"Dari aspek psikologis, dengan tuntutan berbeda Atty lebih rendah menunjukkan bahwa posisi Bu Atty dalam tuduhan yang disampaikan sangatlah minim cenderung tidak terbukti," kata dia.
Sebelumnya Atty dan Itoc dinyatakan terbukti telah menerima hadiah uang komitmen atau fee secara bertahap dengan total Rp3,9 miliar dari pengusaha Hendriza Soleh, Triswara, dan Samiran untuk proyek pembangunan Pasar Atas Cimahi.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Sekjen DPR Mangkir dari Pemeriksaan Korupsi Rumah Jabatan, KPK Jadwalkan Ulang
Kantornya Digeledah Kejaksaan, Bea Cukai Anggap Bagian Pengumpulan Data
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Dilaporkan ke KPK, Diduga Korupsi Proyek Command Center
Dipenjara 5 Tahun, Nicolas Sarkozy Jadi Eks Presiden Prancis Pertama Masuk Bui
Legislator NasDem Apresiasi Kejagung Kembalikan Rp 13 Triliun Uang Negara dari Kasus Ekspor CPO
Hakim Pengadil Tom Lembong Bakak Disidang KY di Akhir Bulan, Tom Sampaikan Apresiasi
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Uang Korupsi CPO Rp 13 Triliun Dikembalikan ke Negara, Prabowo: Ini Pertanda Baik di 1 Tahun Pemerintahan
Uang Triliunan dari Kasus Korupsi CPO ‘Penuhi’ Ruangan Kejagung, Presiden Prabowo: Ini untuk Renovasi 8.000 Sekolah
Kejagung Terima Pengembalian Hampir Rp 10 Miliar dari Kasus Chromebook, Bukan dari Nadiem Makarim