ITB Kembangkan Budidaya Tomat dan Lebah di Pertanian Terintegrasi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 November 2021
ITB Kembangkan Budidaya Tomat dan Lebah di Pertanian Terintegrasi

Kawasan pertanian tomat dan lebah. (Foto:ITB)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Siapa bilang petani sayur tidak bisa sekaligus bertani lebah madu? Pertanian terintegrasi ini telah dipraktikkan oleh Yusuf Abduh bersama tim Kelompok Keilmuan Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk (KKATB) ITB melalui kerja sama dengan pertani tomat.

Pertanian terintegrasi tersebut mengintegrasikan tanaman tomat dengan lebah tanpa sengat. Sistem pertanian terintegrasi ini menjadi daya tarik baru untuk diaplikasikan pada lahan pertanian petani karena selain mendapatkan tomat yang lebih berkualitas, juga ada produk sampingannya berupa madu dan propolis.

Baca Juga:

Mentan Ingatkan Petani Tanam Varietas Tahan Perubahan Iklim

Untuk menjalankan sistem pertanian ini, KKATB ITB bekerja sama dengan petani tomat di Cigelang. Yusuf Abduh mengatakan, pertanian ini telah melalui pengamatan selama dua bulan. Hasilnya, sesuai dengan yang dihadapkan.

"Sebanyak 1S koloni lebah tanpa sengat diletakkan pada salah satu lahan seluas 210 meter per segi dan juga tidak menggunakan pestisida. Untuk dapat membandingkannya, di waktu yang bersamaan diamati juga kebun dengan luas yang sama juga tanpa pestisida tidak diletakkan koloni lebah pada kawasan tersebut. Proses pengamatan lapangan dilakukan setiap dua minggu sekali untuk menghitung jumlah dan berat buah yang dihasilkan," kata Yusuf.

Ia menjelaskan, sistem pertanian terintegrasi adalah sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian dengan kegiatan lain untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Salah satu contohnya adalah hadirnya inovasi baru berupa pengintegrasian budidaya tomat dan lebah tanpa sengat.

Kedua makhluk hidup ini bisa melangsungkan hubungan simbiosis mutualisme. Lebah berperan untuk membantu proses penyerbukan bunga pada tanaman tomat dan karena tidak bersengat lebah-lebah ini bisa nyaman dibudidaya. Begitu juga tomat akan memberikan keuntungan bagi lebah dalam pemenuhan nutrisi koloni lebah.

Sementara hasil dari pengamatan menunjukan bahwa kebun tomat dengan lebah tanpa sengat jauh lebih produktif dibandingkan dengan kebun lain dengan luas yang sama tanpa lebah. Bahkan hasil tersebut menunjukkan kebun yang dengan lebah hampir menyamai kebun lain yang luasnya lebih besar dan diaplikasikan pestisida.

Petani. (Foto: Antara)
Petani. (Foto: Antara)

Secara kandungan gizi, buah tomat hasil pengintegrasian memiliki kadar air serta kandungan asam dan padatan yang relatif sama dengan buah tomat pada umumnya. Walaupun demikian, buah tomat hasil integrasi memiliki lapisan tengah dinding yang lebih tebal serta kandungan likopen dan vitamin C yang lebih tinggi.

"Likopen bermanfaat untuk menangkal radikal dan mencegah berbagai risiko penyakit seperti jantung dan kanker. Apabila likopen dikonsumsi secara rutin bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan otak," ucapnya.

Tomat hasil panen pertanian terintegrasi ini telah dibagikan kepada sivitas akademika di lingkungan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB. Sebagian yang lain diedarkan kepada mahasiswa ITB dan Jemaah Masjid Al Jabbar dalam bentuk jus tomat.

Diharapkan sistem integrasi mampu menarik perhatian petani untuk memanfaatkan budidaya lebah tanpat sengat di perkebunannya. Hasil panen yang didapat semestinya bisa meningkatkan kesejahteraan petani karena memiliki kualitas yang tinggi dan mendapatkan produk bio lainnya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Tampil di World Coffee Championship, Mikael Jasin Didukung Petani Kopi Flores

#ITB #Pertanian #Inovasi
Bagikan

Berita Terkait

Merah Putih Kasih
Serahkan Beasiswa Kelapa ke Mahasiswa Unhas, Jerry Hermawan Lo Sebut Pertanian adalah Senjata Rahasia Indonesia
JHL Foundation mengalokasikan beasiswa pendidikan untuk 100 mahasiswa/mahasiswi Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Vokasi Unhas.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Serahkan Beasiswa Kelapa ke Mahasiswa Unhas, Jerry Hermawan Lo Sebut Pertanian adalah Senjata Rahasia Indonesia
Indonesia
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ini merupakan lompatan tertinggi sepanjang sejarah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Indonesia
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Implementasi E10 harus bertahap, tidak tiba-tiba, serta didukung oleh insentif fiskal dan regulasi yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Indonesia
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Pemerintah Indonesia sendiri sedang menyiapkan peta jalan implementasi BBM E10 sebagai bagian dari transisi energi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Indonesia
Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia
Pengembangan industri bioetanol dalam negeri, berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah bagi produk pertanian nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia
Indonesia
Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil
Mengingatkan agar penggunaan anggaran yang besar itu benar-benar diarahkan secara efektif dan berorientasi hasil.
Dwi Astarini - Minggu, 12 Oktober 2025
Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil
Indonesia
Hebat! 16 Dosen ITB Masuk Top 2 Persen Saintis Dunia Tahun 2025
Daftar World’s Top 2% Scientists, disusun berdasarkan berbagai indikator, seperti jumlah sitasi, indeks H, hingga dampak publikasi secara global.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 27 September 2025
Hebat! 16 Dosen ITB Masuk Top 2 Persen Saintis Dunia Tahun 2025
Indonesia
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Tantangan global terkait pangan dan perubahan iklim akan mendorong kelahiran petani-petani muda di Indonesia.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Indonesia
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Hari Tani Nsional jadi momentum penting untuk menegaskan kembali cita-cita UUPA 1960.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Indonesia
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Banyak petani awalnya ragu bahkan kehilangan rasa percaya diri.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Bagikan