IPMG Dorong Transformasi Kesehatan dan Penguatan Ekonomi Indonesia


IPMG ingin tingkatkan kualitas kesehatan dan perkuat ekonomi Indonesia. (Foto: IPMG)
INTERNATIONAL Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), sebuah asosiasi farmasi multinasional berbasis penelitian dan pengembangan, berkomitmen mendukung dan mendorong advokasi serta transformasi kebijakan pemerintah.
IPMG berambisi memfasilitasi akses yang lebih cepat terhadap obat dan vaksin inovatif yang berkualitas tinggi, efektif, dan aman bagi pasien di Indonesia. Menurut IPMG, ini masih menjadi isu penting di Tanah Air.
Salah satu tantangan untuk memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia dalam memperoleh pilihan terapi inovatif dengan pendekatan medis terkini adalah keterbatasan ketersediaan obat dan vaksin baru.
Baca juga:
Pentingnya Self-Esteem untuk Kesehatan Mental

Dalam sambutannya pada Laporan Tahunan IPMG 2022, Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm, MARS, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, mengapresiasi inisiatif IPMG dalam mendukung program transformasi kesehatan di Indonesia.
"Kolaborasi antara IPMG dan Kementerian Kesehatan telah meningkatkan akses terhadap obat-obatan inovatif, mendukung penelitian di Indonesia, dan memajukan lokalisasi produksi obat," ungkap Lucia dalam keterangan resmi.
Sejak didirikan pada 2014, IPMG telah menjadi mitra strategis dan inovatif dalam layanan kesehatan bagi pemerintah, pelaku sektor kesehatan lainnya, dan masyarakat Indonesia. IPMG telah meluncurkan berbagai inisiatif dan proyek kemitraan berdasarkan enam kerangka strategis yang diadopsi dari Kementerian Kesehatan.
Baca juga:
Yuk, Jaga Kesehatan Agar Liburan Lebih Optimal

"Kehadiran industri farmasi inovatif bukan hanya membantu masyarakat Indonesia mengakses obat
obatan inovatif dan meningkatkan standar perawatan, tetapi juga akan menarik investasi penting untuk penelitian dan pengembangan," terang Vice Chairwoman IPMG Evie Yulin.
George Stylianou, Anggota Dewan IPMG, menjelaskan bahwa IPMG berkomitmen untuk membuka akses terhadap obat dan vaksin inovatif melalui empat prioritas advokasi.
Komitmen itu diwujudkan dari tahap registrasi hingga ketersediaan di rumah sakit dan formularium nasional pemerintah, transparansi pengadaan pemerintah, partisipasi dalam penyusunan kebijakan lokalisasi, serta mempertimbangkan nilai inovasi dalam transformasi ketahanan kesehatan. (waf)
Baca juga:
Google Kembangkan Med-PaLM 2 untuk Konsultasi Kesehatan
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
